MUNAJAT
Salah satu bagian dari sirah Nabi saw yang
paling mengharukan adalah selepas kematian pamannya, Abu Thalib. Beliau
kehilangan pelindung dan diperlakukan semakin buruk oleh kaumnya. Pernah beliau
dilempar tulang domba, darah, dan kotorannya saat sedang salat di serambi
rumahnya. Seseorang pernah lewat gerbang beliau dan melemparkan kotoran ke
dalam wadah masakannya.
Ketika posisinya semakin buruk di Mekkah,
beliau berangkat ke Thaif, bermaksud mencari perlindungan dari warga Tsaqif.
Alih-alih mendapat pertolongan, tiga tokoh yang ditemui Nabi mengejek,
mengusir, dan mengerahkan budak-budaknya menyerang beliau. Nabi menyelamatkan
diri ke dalam sebuah kebun, mengikat untanya pada sebuah batang kurma, berteduh
di bawah pohon anggur, dan bermunajat dengan doa yang menggetarkan. Doa ini
bukan hanya indah, tetapi emosional, membersitkan kepasrahan total beliau
kepada Tuhan semesta alam. Versi aslinya saya capture di bawah ini dari Sirah
Ibn Hasyim (Beirut: Dar Ibn Hazm, 2001), h. 193. Saking indahnya, terjemahnya
masih menyisakan getaran emosi dan keindahannya:
"Ya Allah, kepada-Mu aku mengeluhkan
kelemahanku, ketidakberdayaanku, dan kehinaanku di hadapan manusia. Wahai Yang
Maha Pengasih di antara yang mengasihi! Engkau Tuhan orang-orang yang lemah dan
Engkau Tuhanku. Kepada siapakah Engkau akan kuasakan aku? Kepada orang-orang
asing yang bermuka masam kepadaku atau kepada musuh yang Engkau kuasakan untuk
mengalahkanku? Aku tidak peduli asal Engkau tidak murka kepadaku. Ampunanmu
bagiku amat luas. Aku berlindung kepada cahaya-Mu yang menerangi segala
kegelapan dan membaikkan urusan dunia dan akhirat dari murka yang akan Engkau
timpakan kepadaku. Kepada-Mu aku ridha dan tidak ada daya dan upaya kecuali
atas perkenan-Mu."
Kalimat beliau: "in lam yakun bika allaya
ghadlabun fa la ubaly" (asal Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli
terhadap apapun yang menimpaku) adalah pelajaran kepasrahan tingkat tinggi.
Munajat ini kelak dijawab dengan peristiwa
mi'raj. Rasulullah diangkat melihat wajah-Nya, ke makam spiritual yang
bahkan tidak dijangkau oleh Jibril.
Shallallahu
alaika ya Nabi ya Maulaya, ya Habiby ya Syafi'iy ya Rasulallah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar