Dakwah itu membina, bukan menghina…
Dakwah itu mendidik, bukan 'mendelik'…
Dakwah itu memuliakan, bukan mempermalukan....
Dakwah itu mengobati, bukan melukai
Dakwah itu mengukuhkan, bukan meruntuhkan…
Dakwah itu menguatkan, bukan melemahkan…
Dakwah itu mengajak, bukan mengejek…
Dakwah itu menyejukkan, bukan memojokkan..
Dakwah itu belajar, bukan kurang ajar, terus
menghajar....
Dakwah itu menasehati, bukan mencaci maki…
Dakwah itu merengkuh, bukan menuduh...
Dakwah itu bersabar, bukan gusar…
Dakwah itu argumentative, bukan provokatif..
Dakwah itu bergerak cepat, bukan sibuk
berdebat…
Dakwah itu realistis, bukan fantastix...
Dakwah itu adu konsep di dunia nyata, bukan adu
mulut dan olah kata....
Dakwah itu mencerdaskan, bukan Pembodohan…
Dakwah itu menawarkan solusi, bukan mengumbar
janji...
Dakwah itu menebar kebaikan, bukan mengorek
kesalahan...
Dakwah itu menghargai perbedaan, bukan
memonopoli kebenaran..
Dakwah itu apresiasi terhadap langkah positif,
bukan mencari-cari motif….
Dakwah itu mendukung semua proyek kebaikan,
bukan memunculkan keraguan.....
Dakwah itu memberi senyum manis , bukan
menjatuhkan vonis…
Dakwah itu berletih-letih (bersedia cape)
menanggung problema umat, bukan meletihkan (membuat cape) umat…
Dakwah itu menyatukan kekuatan, bukan memecah
belah barisan.....
Dakwah itu kompak dalam perbedaan, bukan ribut
atas nama golongan…
Dakwah itu menghadapi musuh, bukan mencari
musuh…
Dakwah itu mencari teman, bukan memusuhi teman…
Dakwah itu melawan kesesatan, bukan berbicara
menyesatkan…
Dakwah itu menjulurkan tangan, bukan
menjulurkan lidah…
Dakwah itu asyik dengan kebersamaan, bukan
bangga dengan kesendirian…
Dakwah itu menampung semua lapisan, bukan
mengkotak-kotakkan…
Dakwah itu kita mengatakan, 'Mari bersama
kami…' bukan.. 'Kamu harus ikut kami...'
Dakwah itu dapat di masjid, di sekolah, di
pasar, di kantor, di parlemen, di jalanan, hingga di tempat kebanjiran….
Dakwah bukan hanya di pengajian….!
Dakwah itu ……asyik ………
Mau ikutan...?...
Monggoh....
_________
"Ada seorang kernet yang merangkap calo di
terminal, dia mengajak penumpang untuk naik bis. Siapa yang diajak? Tentu
orang-orang yang belum naik bis, bukan orang-orang yang sudah duduk di dalam
bis. Dia melakukan upaya persuasif dan simpatik saat mengajak agar orang yang
diajak mau naik, tanpa memaksa, nah itulah ‘dakwah’.
Lalu setelah orang-orang sudah naik dan masuk
ke dalam bis, mereka duduk di kursi masing-masing, barulah si kernet memberi
perintah kepada penumpang untuk membayar, menariki karcis, inilah ‘amr bil
ma’ruf’. Ketika bis hendak melaju, si kernet mengumumkan dengan nada larangan
agar para penumpang tetap duduk tenang dan jangan mengeluarkan tangan di
jendela bis, inilah ‘nahy 'anil munkar’.
Maka, tiga istilah tersebut harus betul-betul
dipahami oleh setiap orang yang mau berdakwah. Agar tidak mencampuradukkan
antara dakwah dan amr ma'ruf nahi munkar. Sehingga tidak berdakwah secara
serampangan, dengan memaksa, baik itu menyuruh ataupun melarang, melainkan bisa
berdakwah dengan penuh asih dan betul-betul mengajak. (Intisari Pengajian KH A Mustofa Bisri Rembang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar