Seiring berkembangnya zaman dan Teknologi,
banyak kalangan remaja juga anak² kehilangan adab dan sopan santun. Adab kepada
Kyai, adab kepada orang tua, adab kepada guru, adab kepada saudara bahkan
kepada sesama.
Dan apa kira kira solusinya. Tentu saja ngaji,
dengan ngaji kita akan mendapatkan ilmu, setelah mendapatkan ilmu tentunya
mengamalkan ilmunya yang di peroleh setelah mengaji.
KH Hasyim Asy'ari pendiri NU ini juga membahas
hal ini
نَحْنُ إِلَى قَلِيْلٍ مِنَ اْلأَدَبِ أَحْوَجُ
مِنَّا إِلَى كَثِيْرٍ مِنَ اْلعِلْمِ
“Kita lebih membutuhkan adab (meskipun) sedikit
dibanding ilmu (meskipun) banyak.” [Abdullah bin Mubarak, ulama sufi; dikutip
dari Adabul ‘Âlim wal Muta‘allim karya Hadratussyekh Hasyim Asy’ari]
Sering kita mendengar bahwa di antara ciri yang
membedakan manusia dari binatang adalah akal atau ilmu. Pernyataan ini tidak
keliru. Tapi mesti digarisbawahi, di atas ilmu ada yang lebih urgen, yakni adab
atau akhlak. Sebab, ilmu seberapapun banyaknya tanpa disertai adab yang baik
akan menjerumuskan manusia dalam perilaku binatang, atau mungkin lebih rendah.
Betapa banyak peperangan, kesewenang-wenangan kekuasaan, kerusakan alam, atau
sejenisnya muncul justru karena ditopang kemajuan ilmu pengetahuan dan
kecanggihan teknologi zaman sekarang. Karena itu, yang paling mendasar
dibutuhkan bagi peradaban manusia adalah adab. Ilmu memang sangat penting, tapi
pondasi berupa akhlak jelas lebih penting. Karena akhlaklah yang menyelamatkan
manusia dari keserakahan, kezaliman, kekejaman, keangkuhan, kebencian, dan
sifat-sifat tercela lainnya.
Wallâ
a’lam
Foto: KH Zainuddin Djazuli dengan sang murid KH M
Yusuf Ch
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar