Jika sasaran kritik masih saja tentang “mereka”, bukan “kita”, maka
“terserah” adalah pilihan kata yang paling sempurna.
Kita miris terhadap kerumunan massa, di saat yang sama kita sedang
berada di sana mengambil gambarnya.
Kita bilang kasihanilah tenaga medis dan
perawat, tapi anehnya kalimat itu keluar saat kita nongkrong ramai-ramai sambil
debat.
Kita suka kritik kebijakan pemerintah,
giliran disuruh diam di rumah marah-marah.
Kritik kepada kita pahit terasa. Tapi
lebih ngena daripada mereka.
Saat semua orang mengkritik pada obyek
yang sama, kenapa gak ingin terlihat berbeda?
Sekali-kali kita harus mencoba.
Kalau sudah, sekarang kita tahu
rasanya...
Menertawakan diri sendiri itu sangat
jenaka. Meskipun dianggap serius oleh orang di sekitar kita.
Hahahahaha....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar