Belajar Al-Quran tidak bisa instan. Tak cukup
hanya andalkan terjemahan. Perlu proses panjang, konsistensi, ketekunan,
kesabaran. Lukman H. Saifuddin
Tafsir itu ada banyak metodenya, kita serahkan
kepada orang dan kelompok orang yang punya otoritas. Jangan semua orang merasa
berhak menafsirkan Alquran, apa lagu cuma bermodal terjemahan dari
Kemenag," H. Yaqut Cholil Qoumas (Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor)
Terjemah itu hanya mengartikan kata per-kata ke
dalam berbagai bahasa di dunia ini. Terjemah ini bagian kecil dari pemahaman si
penerjemah. Bagaimana memilih terjemahan yang tepat? Harus buka kitab tafsir.
Di sana akan dijelaskan konteks ayat, sebab turunnya, perbedaan makna ayat dan
lain lain. Selain tidak bisa membedakan al-Qur'an dan terjemahannya, banyak
yang juga tidak paham kitab tafsir itu apa. Ada yg sampai bilang "buat apa
Qur'an ditafsir-tafsirkan". Atau "kitab tafsir karangan manusia, saya
percaya al-Qur'an saja!" kalimat semacam itu menunjukkan mereka bisa ngaji
al-Qur'an tapi tidak pernah belajar 'ulumul qur'an (ilmu-ilmu al-Qur'an).
Nadhirhosen
Jangan Salah terap tafsir. Ketika ada
khilafiyah, maka saya lebih cemderung menggunakan dalil kepatutan dan
kemaslahatan ketimbang dalil ayat di atas. Muchlis Khanafi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar