Allah SWT mempunyai 2 ayat yaitu Ayatul
Maqruah, Ayat-ayat yang bisa kita baca yaitu Al Quran, yang kedua Ayatum
Mandzurah yaitu Al Kaun, ayat itu tidak bisa kita baca namun bisa dilihat alam
semesta.
Apakah itu Ayatul Maqruah ataupun Ayatum
Mandzurah, kedua-duanya dapat menghantarkan manusia kepada al-Yaqin, yakin
kepada Allah, yakin kepada kekuasaannya Allah SWT, yakin terhadap firman-firman
Allah SWT.
Ayatul Maqruah dan Ayatum Mandzurah,
dengan keduanya, Allah menyuruh kita supaya mau dan bisa tafakkur dan tadabbur,
Allah berfirman dalam Kitab Al Quranul Karim
أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan
Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?” (QS Muhammad 24)
أَفَلَمْ يَنْظُرُوا إِلَى السَّمَاءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا
وَزَيَّنَّاهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوجٍ
“Maka apakah mereka tidak melihat akan
langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya
dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun?” (QS Qaaf ayat 6)
أَفَلا يَنْظُرُونَ إِلَى الإبِلِ كَيْفَ خُلِقَت
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan
unta bagaimana dia diciptakan,” (QS AL Ghaasiyah ayat 17)
Untuk kepentingan ini, Allah SWT
memberikan kita 2 hal yang amat berharga, yaitu akal dan hati, Akal untuk
berfikir, hati berfungsi untuk berdzikir.
Akal jika kita fungsikan untuk berfikir,
sebenar-benar berfikir, maka akan mengantarkan kita kepada Yaqin, namanya Yaqin
Burhany (keyakinan yang muncul melalui pembuktian). Begitu juga dengan hati,
jika benar-benar kita fungsikan untuk berdzikir, akan mengantarkan kita kepada
Yaqin, yaitu Yakin ‘irfani (keyakinan ma’rifatullah). Walhasil Ada Yakin
Burhany jurusan Ahli Fikir, ada yakin ‘irfany jurusan Ahli Dzikir
Maka ahli fikir dan ahli dzikir itu
dipadukan oleh Allah SWT dalam al Quran disebutkan
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ
وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى
جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا
خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal,” “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa neraka.”
(QS ali Imran 190-191)
Jadi kalau melihat ayat tersebut diatas,
muslim yang ideal adalah muslim yang mengumpulkan dua hal yaitu يَتَذَكَّرُونَ dan يَتَفَكَّرُونَ.
Yatadzakkarun jurusan hati, dan
yatafakkarun jurusan akal
Oleh karena itu manusia dikelompokkan
menjadi 4 golongan,
- Manusia ahli fikir
- Manusia ahli dzikir
- Manusia ahli fikir dan dzikir
- Manusia yang tidak mau berfikir dan berdzikir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar