Film karate Kid, Jacky Chen menyebutkan bahwa kung fu adalah menyangkut
hidup. Kung Fu bukan jurus, bukan soal berkelahi, tetapi kungfu adalah soal
bagaimana hidup. oleh karena itu, kungfu bisa ditemui saat memasak, bercocok
tanam, berolahraga, makan, dan sebagainya.
Prinsip seperti ini dulu para wali memegangnya dalam memaknai jalan dakwah.
Dakwah itu bukan soal berdalil, menghafal ayat2 suci, menyampaikan hukum halal
haram, tetapi dakwah adalah jalan hidup itu sendiri.
Sunan Kalijaga mengajarkan masyarakat melalui banyak hal, barang-barang di
sekitar kehidupan manusia. Pacul (cangkul) kemudian menjadi media dakwah Sunan
Kalijaga. Bahwa Pacul itu mempunyai nilai filosofi yang bisa mengajarkan
manusia dekat kepada Tuhannya.
Pacul dibagi tiga, ada pacul (patcul) yang berarti ngipatnosupoyoucul,
ngipatno barang sing muncul. Membuang hal-hal yang muncul dalam perjalanan
kehidupan, agar manusia tidak menjadi hamba barang-barang yang selayaknya
dilepas (ucul). Demikian pula harus mampu mengatasi berbagai ujian yang muncul
selama menjalani kehidupan. Itu semua bisa dilakukan hanya dengan daya upaya,
usaha keras, ibaratnya Bawak, obahing awak (gerak badan). Tanda hidup itu
bergerak. Sementara diam, tidak akan merubah apa-apa. Usaha Macul,
menyingkirkan rintangan tak bisa dilakukan jika tanpa menggerakkan badan
(berusaha).
Pada akhirnya, yang menjadi pegangan utama adalah Doran, ndongamarang
pangeran, memohon kekuatan kepada Tuhan. Sekuat manusia berikhtiar, melepaskan
beban, tanpa Tuhan yang menggerakkan tentu tidak akan berhasil.
Pacul bagi para petani adalah alat yang tiap hari dipegangnya. Sunan
Kalijaga menggunakan itu untuk berdakwah, mengajak masyarakat dekat kepada
Tuhan. Kalau jaman sekarang, apa yang bisa digunakan dakwah? Anda hobi memasak?
Hobi makan dan minum (kuliner), bisa menjadi media dakwah anda. sebab dakwah
adalah jalan hidup bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar