Islam itu cuma satu. Tidak ada Islam
garis keras, Islam nusantara, Islam ini dan itu. Benarkah demikian? Yuk kita
bahas 🙏
Islam sbg nama agama tauhid ya cuma satu.
Tapi di luar kategori itu, Islam itu banyak versi. Kalau cuma satu, kenapa ada
sunni-syi’ah?
Ibaratnya Al-Qur’an cuma satu. Namun
didalamnya ada ayat madaniyah dan ayat makkiyah; mutasyabihat dan muhkamat; qat’i
dan zanni, dst
Dengan demikian sbg sebuah nama yang
menaungi semuanya, Islam itu ya satu. Tapi di dalamnya jelas banyak firqoh.
Fakta ini harus kita akui
Mengatakan Islam cuma satu dan menolak
fakta adanya perbedaan firqoh adalah sebuah khayalan saja. Kenapa tidak mentidakui saja sih?
Sebagai contoh, syekh al-Albani mengatakan
tidak cukup hanya bilang "saya Muslim" saja. Harusnya bilang saya
"Muslim yang bermanhaj salafi"
Tauhid boleh sama, tapi baik secara mazhab fiqh dan ilmu kalam, secara sosiologis, geo-politik, Islam tidak cuma satu
Bahkan yang mentidaku Islamnya paling
benar pun, seperti Islam salafi, juga terpecah ke dalam bbrp golongan yang
berbeda. Ini F.A.K.T.A
Perpecahan salafi menjadi kelompok
Al-Sofwah & Al-Haramain Jakarta; Imam Bukhari Solo, Al-Furqan Gresik,
Islamic Center Bin Baaz & Jamilurahman As-Salafy Jogya; FKAWJ & Lasykar
Jihad Jakarta; Dhiyaus Sunnah Cirebon.
Ini contoh kelompok salafi di tanah air yang
saling berbeda dan saling mengklaim paling salafi. Jadi, jelas Islam Salafi pun
tidak cuma satu.
Dalam fiqh, kita juga mengenal istilah
fiqh kufah atau hijaz yang merujuk ke lokasi mereka tinggal. Abu Hanifah di
kufah, Malik di Hijaz.
Merujuk lokasi ulama tinggal itu hal
biasa dlm khazanah Islam. Imam Qurtubi itu dari Cordoba Spanyol. Nawawi
al-Bantani dari Banten.
Kalau kita lihat kitab ulama klasik mereka
menulis nama lengkap plus mazhab dan juga asal daerah mereka. Islam mereka tidak
berkurang karenanya.
Jadi, hal biasa dlm khazanah Islam
menisbatkan diri pada mazhab dan lokasi. Aneh kalau sekarang banyak yang tidak
mentidakui beda varian dlm Islam.
Krn itu tidak usah heran kalau
Muhammadiyah berislam kemajuan, sedangkan NU itu Islam Nusantara. Yang protes
itu tidak paham khazanah klasik.
Sama saja kita orang Indonesia, tapi
berbhineka tunggal ika. Islam juga seperti itu. Sayang, banyak yang sekarang tidak
mau keragaman, inginnya seragam.
Jadi berhentilah mempersoalkan istilah.
Dlm ilmu sosial kategorisasi itu penting: Islamnya garis keras itu beda dg
Islamnya NU. Ini fakta.
Saya jelas menolak Islam saya disamakan
dg HTI, ISIS, Ikhwanul Muslimin --skdr menyebut contoh. Saya punya identitas
keislaman sendiri.
Yang bilang Islam cuma satu itu biasanya
mau bilang diluar kelompoknya itu sesat dan kafir. Ini berbahaya.
Mari kita bekerjasama pada hal-hal yang
kita sepakati, dan bertoleransi terhadap perkara yang kita berbeda pendapat.
Begitu saran syekh Rasyid Ridha.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar