Sabtu, 20 Oktober 2018
Jumat, 19 Oktober 2018
Khutbah: Jangan Merasa Aman, Jangan Karena Merasa Nyaman, Setiap Orang Yang Beriman, Pasti Akan Diberi Cobaan Dan Ujian
اَلْحَمْدُ
للهِ الَّذِيْ اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى
الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ, اَشْهَدُ أَنْ لآ إلَهَ إِلاَّ الله
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لاَ نَعْبُدُ اِلاَّ اِيـَّاهُ مُخْلِصِيْنَ وَلَوْ كَرِهَ
الْمُشْرِكُوْنَ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَلَوْ
كَرِهَ الْمُنَافِقُوْنَ, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَلَّذِيْنَ هُمْ لِطَاعَتِهِمْ خَالِصُوْنَ. اَمَّا
بَعْدُ: فَياَ عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ
وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْـمِ
: الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَ إِنَّا
إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah
bersama-sama kita tingkatkan kwalitas taqwa kita kepada Allah swt. bertaubatlah
selalu kepada Allah dengan meminta ampunan kepadanya.
Dalam beberapa
bulan, minggu terakhir, terjadi beberapa musibah yang melanda negeri kita.
Mulai dari gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi (pencairan tanah) yang
menyebabkan amblasnya tanah dan meruntuhkan bangunan di atas bumi, banjir
bandang. Kejadian tersebut membuat kita semua prihatin dan sedih atas musibah
yang menimpa terhadap saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana alam.
Saudara-saudara kita yang meninggal akibat bencana tersebut mencapai ribuan.
Rumah-rumah penduduk dan fasilitas umum juga mengalami kehancuran. Dalam
konteks seperti ini, yang paling tepat adalah mengembalikan status bencana
kepada Allah Swt. Dalam QS al-Baqarah ayat 156, Allah
berfirman yang artinya: “(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: ‘Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji'ûn’ (sesungguhnya kita
semua milik Allah dan kepada Allah pula kita semua kembali).”
Senin, 15 Oktober 2018
Dakwah Ala Walisongo Kini Sudah Berubah Menjadi Dakwah “Singo”
Dakwah ala Walisongo kini sudah berubah
menjadi dakwah “singo”, Rindu Hikmah yang mulai Luntur.
Jasa walisongo begitu terasa bagaimana
bermodal dakwah secara hikmah (bijaksana) mengubah dogmatif sekte bahkan
keyakinan keliru yang sudah mendarahdaging di nusantara menjadi negeri
mayoritas muslim.
Tanya Jawab Soal Membuang Kepala Kerbau Ke Laut
T:
Ust, bolehkah kita membuang kepala kerbau ke laut selatan?
J:
Boleh, asalkan benar-benar niat membuang.
T:
Maksudnya?
Semua yang terjadi di atas muka bumi ini atas kehendak Qudrah Irodahnya Allah Swt
“Apabila seseorang bertanya pada orang lain,
apakah malam ini baik untuk di gunakan akad nikah atau pindah rumah maka
pertanyaan seperti tidak perlu dijawab, karena nabi pembawa syariat melarang
meyakini hal semacam itu dan mencegahnya dengan pencegahan yang sempurna maka
tidak ada pertimbangan lagi bagi orang yang masih suka mengerjakannya, Imam
Ibnu Farkah menuturkan dengan menyadur pendapat Imam syafii: Bila ahli nujum
tersebut meyakini bahwa yang menjadikan segala sesuatu hanya Allah hanya saja
Allah menjadikan sebab akibat dalam setiap kebiasaan maka keyakinan semacam ini
tidak apa-apa yang bermasalah dan tercela adalah bila seseorang berkeyakinan
bahwa bintang-bintang dan makhluk lain adalah yang mempengaruhi akan terjadinya
sesuatu itu sendiri (bukan Allah)”. [ Ghayat al Talkhis al Murad Hal 206 ].
Minggu, 14 Oktober 2018
Ada Dua Cara Orang Membedakan Pendapat yang Benar Dari yang Salah
Ada dua cara orang membedakan pendapat yang
benar dari yang salah: (1) cara awam dan (2) cara akademis. Cara awam biasanya
berpusat pada SIAPA yang menyampaikan pendapat, sementara cara yang akademis
menekankan pentingnya APA yang disampaikan. Dalam cara yang pertama, apapun
yang dikemukakan oleh si empunya pemikran tidaklah penting. Asal pemikiran
tersebut disampaikan oleh orang yang dipercaya oleh orang awam tersebut, ia
akan menerima apapun yang dikemukakannya. Sebaliknya, nggak penting pendapatnya
apa, asal disampaikan oleh orang yang dianggap musuh oleh si orang awam, ia
akan menolaknya.
Rabu, 10 Oktober 2018
Gus Muwafiq: Ngislamke Wong Jowo Angel! Ojo Titik' Muni BID'AH, MUSYRIK, SYIRIK
Ngislamke wong jowo angel! Ojo titik' muni
BID'AH, MUSYRIK, SYIRIK
(Mengislamkan orang Jawa itu sungguh berat!
Maka jangan sedikit-sedikit menuduh bid'ah, musyrik, syirik!)
Ternyata, jaman dulu ada orang Belanda yang
sudah menceritakan santri NU, namanya Christia Snouck Hurgronje. Dia ini hafal
Alquran, Sahih Bukhori, Sahih Muslim, Alfiyyah Ibnu Malik, Fathul Mu’in , tapi
tidak islam, sebab tugasnya menghancurkan Islam Indonesia.
Dunia Terlalu Sempit Untuk Jadi Tempat Turunnya Azab
Dunia terlalu sempit untuk jadi tempat turunnya
azab. Bahkan dunia tak kuasa menerima datangnya pahala.
Sebab dunia hanya tempat beramal, di akhirat
manusia menerima balasannya.
Belajar "kehidupan" dari PUNOKAWAN
Dalam dunia pewayangan istilah sedulur papat
lima pancer merupakan simbolisasi ksatria dan empat abdinya. Sedulur papat
adalah punokawan, lima pancer adalah ksatriya.
Dalam hal ini, yang dinamakan punokawan yakni
Semar sebagai pamomong keturunan Saptaarga ditemani oleh tiga anaknya, yaitu;
Gareng, Petruk dan Bagong sebagai pengiring para ksatria Pandawa. Kehadiran
mereka seringkali hanya dianggap sebagai tambahan yang kurang diperhitungkan
dan untuk menghadirkan lelucon saja, padahal kerap menentukan arah perubahan.
Gempa Bumi Musibah Atau Ujian?
Musibah dan Ujian dalam pandangan bahasa kita
tidak terlalu jelas perbedaannya. Namun dalam bahasa Arab keduanya dibedakan.
Seingat saya dalam salah satu penjelasan Prof. Quraisy Syihab diantara
perbedaan keduanya bahwa (yang beliau kutip dari beberapa ulama):
1. Musibah karena kecerobohan manusia
2. Ujian adalah murni pemberian ujian dari
Allah kepada makhlukNya.
Kisah Wali tidak Fasih Bacaan Fatihahnya
Ada ustadz muda ingin berguru kepada Syaikh Abu
Said Abul Khair, seorang tokoh sufi yang terkenal karena karomahnya. Rumah guru
sufi itu terletak di tengah-tengah padang pasir. Ketika ustadz muda itu tiba di
rumahnya, Syaikh Abul Khair sedang mengaji. Pada waktu Syaikh Abul Khair
membaca Surat Al-Fatihah, saat itulah ustadz muda ini kurang puas dengan
makhraj bacaan al-Qur'an Abul Khair, yang dinilainya kurang fasih.
Langganan:
Postingan (Atom)