Mohon penjelasan arti sebenarnya yang mendetail
dari bacaan yang sering dibaca banyak orang Islam, yaitu:
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلِاسْلَامِ
دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا
Perkataan tersebut adalah hadis Nabi Muhammad,
Beliau bersabda:
مَنْ قَالَ حِيْنَ يُصْبِحُ وَحِيْنَ يُمْسِيْ
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ: "رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ
نَبِيًّا وَرَسُوْلاً" حَقًّا عَلَى اللهِ أَنْ يُرْضِيَهُ.
Barang siapa yang membaca tiga kali saat pagi
dan sore hari “Radhitu……” maka sangat nyata Allah akan meridhainya.
Nabi juga bersabda:
ذَاقَ طُعْمَ الْإِيْمان مَنْ رَضِيَ بِاللهِ
رَبًّا، وَبِالْإِسْلَام دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا.
Akan merasakan manisnya iman seseorang yang
merelakan Allah sebagai tuhannya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai
nabinya.
Orang yang meridhai Allah sebagai tuhannya maka
tentunya dia ridha dengan pengaturan dan pilihan-Nya, menerima dengan rezeki
yang telah ditetapkan-Nya, selalu taat dalam menjalankan perintah-perintah-Nya
dan menjauhi larangan-larangan-Nya, mensyukuri nikmat-nikma-Nya serta sabar
terhadap ujian-ujian-Nya, rindu untuk selalu bertemu dengan-Nya, ikhlas dalam
beribadah hanya kepada-Nya, dalam keadaan apapun selalu bersandar kepada-Nya,
dalam segala kebutuhan hanya meminta kepada-Nya.
Sedangkan ridha terhadap Islam sebagai agama
adalah selalu menjaga dan mengagungkan syiar-syiar agama Islam, berusaha sekuat
tenaga untuk menguatkan dan meninggikan agama Islam, marah saat ada orang yang
berusaha mengganggunya, selalu ada rasa takut di hati untuk lepas darinya,
memuliakan orang yang memeluknya dan memusuhi orang yang mengkafirinya.
Sedangkan ridha terhadap Nabi Muhammad sebagai
nabi adalah selalu mengikuti tindak langkahnya, berpegang teguh terhadap
petunjuknya, mengikuti syariat-syariatnya, memuliakan hak-haknya, memperbanyak
membaca shalawat kepadanya, mencintai keluarga dan sahabat-sahabatnya,
mencintai dan selalu menasihati umat-umatnya.
Untuk merasakan manisnya iman dengan membaca
bacaan tersebut maka hendaklah dihayati betul arti mendalam ini untuk
selanjutnya diamalkan dengan sungguh-sungguh. Banyak orang yang membacanya
namun hanya paham terhadap arti lahirnya saja tanpa mengetahui arti yang
mendalam. Maka hendaklah dibiasakan untuk menghayati arti lebih dalam sebuah
bacaan, baik dzikir maupun doa. Saat membaca “Subhânallah” maka penuhilah hati
ini dengan betul-betul menyucikan dan mengagungkan Allah, saat membaca
“Alhamdulillah” penuhilah hati dengan pujian-pujian dan syukur kepada-Nya,
begitulah seterusnya, sehingga apa yang kita baca benar-benar membekas ke dalam
hati dan tidak kosong dari arti. Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar