Selasa, 26 September 2017

Nalar Arab (Islam): Nalar Bayani, Nalar Irfani, Nalar Burhani

Nalar Arab (Islam), secara kategoris bisa dikatakan, ada nalar Bayani, nalar irfani, nalar Burhani (al Jabiri).. Nalar Bayani merupakan manhajul fikri melalui penalaran bahasa,, ketajaman rasa bahasa menjadi dasar menganalisis berbagai persoalan,, nalar ini mendominasi dalam tradisi Islam terutama kalangan pesantren ,oleh karenanya penguasaan nahwu / shorf, sastra / balagoh, i'lal , ilmu lugoh dan sejenisnya menjadi ukuran penting di dunia pesantren,, kajian tafsir sangat banyak dengan menggunakan nalar bayani,tasawuf juga lebih mendalam sampai mengkaji rahasia rahasia huruf,ilmu kalam /teologi islam mengandalkan kejelian pemakaian bahasa,, dst... 

Berikutnya adalah Nalar Irfani, irfan dari kata kerja 'arofa artinya mengetahui sampai ke soal yg sangat rumit, dari sini timbul istilah ma'rifah.. nalar irfani ini dikatakan sebagai bentuk penalaran secara intuitif/mukasyafah/ilhami... manhaj ini sering digunakan dalam dunia tasawuf, kita bisa menemukan model ini dalam tafsir al Jailani, tafsir al Qusyairy, tafsir ibnu Arobi, tafsir ruhul bayan, al Alusi dan sejenisnya...  
Nalar Burhani, Burhani diartikan sebagai argumentatif atau sering diartikan sebagai logika demonstratif,nalar ini menggunakan dalil dalil logika sebagai dasar pemikirannya,, manhaj ini sering digunakan oleh kalangan falasifah, seperti al kindi, al farabi, ibnu shina, ibnu rusdy dan seterusnya... Demikian luas peradaban Islam,, sebagian dari manhaj manhaj tersebut dipelajari di pondok pondok pesantren, oleh sebab itu, santri selalu berpikiran moderat dan bijak karena banyak pertimbangan dalam bernalar... 
wallohu a'lam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar