Nalar Arab (Islam), secara kategoris bisa
dikatakan, ada nalar Bayani, nalar irfani, nalar Burhani (al Jabiri).. Nalar
Bayani merupakan manhajul fikri melalui penalaran bahasa,, ketajaman rasa
bahasa menjadi dasar menganalisis berbagai persoalan,, nalar ini mendominasi
dalam tradisi Islam terutama kalangan pesantren ,oleh karenanya penguasaan
nahwu / shorf, sastra / balagoh, i'lal , ilmu lugoh dan sejenisnya menjadi
ukuran penting di dunia pesantren,, kajian tafsir sangat banyak dengan
menggunakan nalar bayani,tasawuf juga lebih mendalam sampai mengkaji rahasia
rahasia huruf,ilmu kalam /teologi islam mengandalkan kejelian pemakaian
bahasa,, dst...
Berikutnya adalah Nalar Irfani,
irfan dari kata kerja 'arofa artinya mengetahui sampai ke soal yg sangat rumit,
dari sini timbul istilah ma'rifah.. nalar irfani ini dikatakan sebagai bentuk penalaran
secara intuitif/mukasyafah/ilhami... manhaj ini sering digunakan dalam dunia
tasawuf, kita bisa menemukan model ini dalam tafsir al Jailani, tafsir al
Qusyairy, tafsir ibnu Arobi, tafsir ruhul bayan, al Alusi dan sejenisnya...
Nalar Burhani, Burhani diartikan sebagai argumentatif atau sering diartikan sebagai
logika demonstratif,nalar ini menggunakan dalil dalil logika sebagai dasar
pemikirannya,, manhaj ini sering digunakan oleh kalangan falasifah, seperti al
kindi, al farabi, ibnu shina, ibnu rusdy dan seterusnya... Demikian luas
peradaban Islam,, sebagian dari manhaj manhaj tersebut dipelajari di pondok
pondok pesantren, oleh sebab itu, santri selalu berpikiran moderat dan bijak
karena banyak pertimbangan dalam bernalar...
wallohu a'lam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar