Ada seorang yang
berpaham Wahabi bertanya kepada al-Habib Umar bin Hafidz,“Kenapa ziarah maqam
Awliya (Para Wali Allah) ? Sedangkan mereka tiada memberi kuasa apa-apa dan
tempat meminta hanya pada Allah”
Al-Habib Umar bin
Hafidz lantas menjawab:
“Benar wahai
saudaraku, aku juga sama pegangan denganmu bahwa mereka tiada mempunyai
kekuasaan apa-apa.
Tetapi sedikit
perbedaan aku dengan dirimu, karena aku lebih senang menziarahi mereka karena
bagiku mereka tetap hidup dalam membangkitkan jiwa yang mati ini kepada cinta
Tuhan.
Tapi aku juga heran,
kenapa engkau tiada melarang aku menziarahi ahli dunia, mereka juga tiada kuasa
apa-apa.
Malah mematikan
hati.
Yang hidupnya mereka
bagiku seperti mayat yang berjalan. Kediaman mereka adalah pusara yang tiada
membangkitkan jiwa pada cinta Tuhan.
Kematian dan
kehidupan di sisi Allah adalah jiwa.
Banyak mereka yang
dilihat hidup tapi sebenarnya mati,
banyak mereka yang
dilihat mati tapi sebenarnya hidup,
banyak yang
menziarahi pusara terdiri dari orang yang mati sedangkan dalam pusara itulah
orang yang hidup.
Aku lebih senang
menziarahi maqam kekasih Allah dan para syuhada walaupun hanya pusara, tetapi
ia mengingatkan aku akan kematian, kerena ia mengingatkan aku bahwa hidup
adalah perjuangan, karena aku dapat melihat jiwa mereka ada kuasa cinta yang
hebat sehingga mereka dicintai oleh Tuhannya lantaran kebenarannya cinta.
Wahai saudaraku, aku
ziarah maqam Awliya, karena pada maqam mereka ada cinta, lantaran Cinta Allah
pada mereka seluruh tempat persemadian mereka dicintai Allah
Cinta tiada
mengalami kematian, ia
tetap hidup dan terus hidup dan akan melimpah kepada para pencintanya.
Aku berziarah karena
sebuah cinta mengambil semangat mereka agar aku dapat mengikut mereka dalam
mujahadahku mengangkat tangan di sisi maqam mereka bukan meminta kuasa dari
mereka, akan tapi memohon kepada Allah agar aku juga dicintai Allah,
sebagaimana mereka dicintai Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar