Bisakah kita menjumpai penguasa tertinggi negeri ini, presiden misalnya,
atau setidaknya petinggi tertinggi propinsi kita, gubernur, kapan saja kita
mau?
Kalau pun bisa, paling setahun sekali, pada saat diadakan acara open house.
Nah ini Penguasanya petinggi yang Mahatinggi, Penguasa segala, mengadakan
open house sehari lima kali. Bukankah ini Kemurahan yang luar biasa bagi hamba
sekecil kita ini? Bahkan tidak itu saja. Ia bahkan membuka pintu untuk kita
kapan saja. Tengah malam atau dini hari sekali pun, Ia menerima pesowanan kita.
Malah menawarkan, "Adakah yang punya hajat? Adakah yang memohon ampun?
Adakah yang ingin meminta sesuatu?"
Lalu bagaimana kita yang kerdil ini menyikapi KemahamurahanNya itu? Apakah
kita penuh semangat menghadap, sebagaimana misalnya bila kita diterima presiden
atau gubernur?