Jumat, 10 Agustus 2018

Berkorban untuk kemerdekaan, BerQurban sebagai wujud keimananan dan Ketaatan

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى خَلَقَ الْاِنْسَانَ بِكَمَالِ النِعْمَةِ, وَخَلَقَهُ فِى الدُّنْيَا بِأَنْوَاعِ التَكْلِيْفِ لِإِيـْجَادِ الْمَصْلَحَةِ الَّتِى هِيَ مَدَارُ هِمَّةِ الْأُمَّةِ, اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَأَشْكُرُهُ عَلَى النِعَمِ الَّتِى اَنْزَلَـهَا عَلَى سَائِرِ الْاُمَّةِ مِنْهَا وُجُوْدِ الْإِسْتِقْلاَلِيَّةِ الخَالِصَةِ فِى بَلْدَتِنَا اِنْدُوْنِيْسِيَا الْمَرْغُوْبَةِ, اَشْهَدُ أَنْ لآ إلَهَ إلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أنَّ نَبِيَّـنَا وَسَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلَّذِيْ خَآصَّ بِالشَّفَاعَةِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ابْنِ عَبْدِ اللهِ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى هُدَاهُ, إِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ. اَمَّا بَعْدَهُ: فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوْا اللهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالطَّاعَةِ وَالْعِبَادَةِ, وَنَهَاكُمْ بِالظُّــلْمِ وَالْمَعْصِيَةِ.

Ayyuhal Hadhirun Rahimakumullah
Marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah Azza wa Jalla. Taqwa yang juga menjadi wujud syukur kita kepada Allah atas segala  nikmat yang telah dianugerahkanNya kepada kita. Nikmat Iman, nikmat Islam, nikmat kesehatan juga nikmat kemerdekaan.
Dibulan Agustus ini terdapat dua peristiwa, yaitu Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan Idul Adha yang mengandung makna tersirat dari prosesi qurban dan pengorbanan. Berkorban untuk kemerdekaan, dan BerQurban sebagai wujud keimanan dan bentuk Ketaatan kepada Allah SWT. Kita memang perlu mengingat dan menghikmahi kembali peristiwa Idul Adha dan para Pejuang kemerdekaan Indonesia sebagai satu kesatuan iman yang utuh.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, praktek berkorban juga sangat penting dan sangat dibutuhkan. Jika kita buka lagi sejarah kemerdekaan Indonesia, betapa besar pengorbanan para pejuang terdahulu demi mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Para Pahlawan kemerdekaan... dengan keikhlasan, kesediaan berkorban harta bahkan nyawa, dengan cita-cita yang luhur, harapan dan tekad yang bulat, dapat menciptakan semangat juang demi mewujudkan negara Indonesia yang merdeka. Karena kemerdekaan itu tidak mungkin tercapai tanpa adanya pengorbanan.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Dengan keikhlasan, kegigihan dalam berperang yang sangat melelahkan, sehingga dapat melawan dan mengusir penjajah, maka Indonesia lahir dari bentuk keteguhan iman dan Islam para pejuangnya, yang mencitakan kemerdekaan demi tanah air tercinta. Lantas alasan apalagi, para generasi penerus tega membenci dan memusuhi Indonesia? Bahkan ingin mengganti Indonesia menjadi negara Khilafah, apa masih ada alasan sebagai generasi penerus mengatakan bahwa Indonesia adalah negara kafir dan thaghut? Negara Indonesia adalah bukti nyata pengorbanan yang dilandasi iman yang lurus, ikhlas dan benar. Hadir untuk memenuhi tugas mulia “hablumminallah, wa ahablummninannas”.. Mari bersatu, bersama membangun dan mencintai Indonesia. Allah Berfirman (QS Ali Imron ayat 103)
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ...
Kita harus kompak bersatu dalam perbedaan sebagai bangsa yang majemuk, tidak harus memaksa orang untuk sama dengan kita, sebab keberbedaan/keberagaman itu sengaja diciptakan oleh Allah agar kita bisa bersinergi untuk berbuat baik antar sesama manusia.

Para Hadirin Jama’ah Jum’ah yang Dirahmati Allah
Disyariatkannya kurban merupakan simbol pengorbanan hamba kepada Allah Swt, bentuk ketaatan dan rasa syukur atas nikmat kehidupan yang diberikan Allah Swt kepada manusia sebagaimana firman-Nya,
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ﴿﴾ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 1-2).
kurban adalah simbol perjuangan manusia sebagai bentuk kepedulian untuk berbagi, mewujudkan solidaritas sosial-ekonomi demi kesejahteraan bersama. hal ini perlu dimiliki setiap komponen bangsa untuk mengisi pembangunan ke depan - guna menumbuhkan solidaritas antar sesama anak bangsa. Ini perlu digaris-bawahi karena kini semakin langka saja orang yang mau berkurban dan berkorban untuk kepentingan orang lain.
Berkorban untuk kemerdekaan dengan berqurban saat Idul Adha wujudnya memang berbeda. Namun jika dilakukan dengan niat ikhlas, hakikatnya relatif sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan mengharapkan ridho Allah SWT. Semoga pengorbanan dan keikhlasan pahlawan kemerdekaan tersebut diterima sebagai amal ibadah yang istimewa di sisi Allah, setelah Merdeka sudah selayaknyalah kita bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada bangsa ini.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Mari kita jadikan Idul Adha dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia kali ini sebagai momentum untuk berqurban dan berkorban dalam bentuk apapun wujudnya. Jika dilakukan secara ikhlas dalam rangka bertaqwa kepada Allah SWT, insya Allah kita akan mencapai bahagia yang paripurna, bahagia dan sukses, dunia dan akhirat, bangsa dan negara juga menjadi aman, damai... baldatun thoyyibatun warobbun ghofur. Amin.

Khutbah II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar