Jumat, 29 September 2017

Dengan Memperingati Hari Asyura, Kita Dapat Mengambil Pelajaran Dari Perjuangan, dan Juga Berbagi Kebaikan


10 Muharam - Dinamakan juga hari ‘Asyura’. Pada hari itu banyak terjadi peristiwa penting yang bisa diambil hikmah dan manfaatnya. Dengan memperingati hari Asyura, kita dapat mengambil pelajaran dari perjuangan para Nabi dan Rasul terdahulu. Kalo dirangkum, peristiwa Asyura dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu:

Rabu, 27 September 2017

Teks Bilal Jum'at (Muadzin)


سُبْحَانَ اللهِ وَالْـحَمْدُ ِللهِ وَلآ اِلٰـهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ, 
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُــوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِـيِّ الْعَظِيْمِ,
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ .وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّـمَّنْ دَعَآ إِلَى الله وَعَمِلَ صَالِـحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ ﴿فُصِّلَتْ 33

Selasa, 26 September 2017

Penjelasan Singkat QS Al-Hasyr ayat 18

يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S Al-Hasyr 18)

Mereka Tidak Berani Mengklaim Dirinya Sebagai Yang Paling Islami

Mari kita renungkan…
Setelah Rosululloh SAW wafat, ada khufaurrosyidun mulai dari Sayyidina Abi Bakrin hingga Sayyidina Ali Rodliyallohu Anhum, kemudian ada Khilafah Umayyah yg berkuasa sekitar 100 tahun berpusat di Syam (Syiria), lalu khilafah Abbasiyah berkuasa sekitar 500 tahun berpusat di Bagdad, Khilafah Umayyah ke-2 berkuasa sekitar 400 tahun berpusat di Andalusia / Spanyol, khilafah Fathimiyyah di Mesir kurang dari 100 tahun, khilafah Utsmaniyyah di Turki berkuasa sekitar 600 tahun dll... Tidak ada yg menyebut Islamiyyah, mereka tawadlu' / andab ashor tidak berani mengklaim dirinya sebagai yg paling Islami... Oleh karenanya para Kyai, kyai di Nusantara ini berijtihad mendirikan NKRI yg ber Pancasila... 
Wallohu a'lam.

Nalar Arab (Islam): Nalar Bayani, Nalar Irfani, Nalar Burhani

Nalar Arab (Islam), secara kategoris bisa dikatakan, ada nalar Bayani, nalar irfani, nalar Burhani (al Jabiri).. Nalar Bayani merupakan manhajul fikri melalui penalaran bahasa,, ketajaman rasa bahasa menjadi dasar menganalisis berbagai persoalan,, nalar ini mendominasi dalam tradisi Islam terutama kalangan pesantren ,oleh karenanya penguasaan nahwu / shorf, sastra / balagoh, i'lal , ilmu lugoh dan sejenisnya menjadi ukuran penting di dunia pesantren,, kajian tafsir sangat banyak dengan menggunakan nalar bayani,tasawuf juga lebih mendalam sampai mengkaji rahasia rahasia huruf,ilmu kalam /teologi islam mengandalkan kejelian pemakaian bahasa,, dst... 

Faidah "Ilmu itu NUR"

"Sungguh telah banyak dari generasi terakhir (masa kini) yang ditimpa musibah banyak omong, kemudian sebagian dari mereka menganggap bahwa orang yang banyak bicaranya dan perdebatannya dalam masalah agama berarti lebih pintar dari orang yang diam. Demikian ini adalah kebodohan belaka.
Cobalah engkau perhatikan para pembesar dari golongan sahabat dan ulama'-ulama'nya, semisal Abu Bakar, Umar, Utsman, Mu'adz bin Jabal dan Abdullah ibnu Mas'ud serta Zaid bin Tsabit, pembicaraan mereka lebih sedikit daripada Ibnu Abbas, akan tetapi mereka lebih mengerti dari Ibnu Abbas.

Kamis, 21 September 2017

Selamat Tahun Baru Hijriyah


ولدتك أمك يا ابن ادم باكيا * والناس حولك يضحكون سرورا
Waladatka ummuka yabna aadama baakiyaa * Wannaasu haulaka yadhhakuuna suruuraa
Wahai anak adam...
Ibumu telah melahirkanmu dalam keadaan Engkau menangis, sedangkan orang-orang di sekitarmu tertawa gembira.

Rabu, 20 September 2017

Orang Pintar itu Kata-Katanya Mudah Dipahami Orang Lain, Kalau Sulit Dipahami Namanya Orang Ruwet.

"Semakin tinggi kecerdasan seseorang semakin ringkas kalimatnya" (Sayyidina Ali KW).
Wajar kalau Rasulullah SAW memiliki sifat Fathanah (Cerdas) agar dakwahnya mudah dipahami umatnya. Kalau sesuatu yang mudah saja kita tak paham, berarti kita tergolong orang yang ruwet. Waspadalah banyak orang ruwet di sekitar kita.

Nandur Islam Ing Tanah Jowo Teko Qur’an

Piwulange Poro Wali biyen, nyebut Allah ben ra kethoro disebut GUSTI PENGERAN, Rosulullah disebut KANJENG NABI, Sholat ben ra kethok dijenengke SEMBAHYANG, Musholla jenengke LANGGAR, Syeikh utowo Ustadz jenengke KYAI, Tilmidzun Muridun jenengke SANTRI, Kalimat Syahadat jenengke KALIMOSODO, Syahadatain jenengke SEKATEN. Nuturi masyarakat ora gowo arab nanging nganggo coro isyaroh pokok kenek ditompo. Pingin dadi wong apik, cukup dituturi “Hai, ojo lali jempol yo” ngono thok. Jempol iki apik, ora sampurno yen ora ono jenthik. JENTHIK iku maknane ojo othak athik barange liyan, ojo nyolongan. Dadi wali biyen ora perlu dalili “As-sariqu was-sariqotu faqtho’u aidiyahuma” utowo dihaditsi “Lau Anna Fathimata – Binti - saroqot laqotho’tu yadaha”.

Belajar Dulu Baru Bela Agama

Mungkin ada baiknya jika yang mengaku pembela Islam dan gemar kofar kafir mondok dulu. Belajar ilmu agama, tentang bagaimana ulama berpendapat dan mengapa ulama berbeda pendapat. Agar tahu mana pendapat mayoritas, dan mana pendapat minoritas.
Mudah menyesatkan dan kegemaran mengkafir-kafirkan, salah satu sebabnya karena minimnya pemahaman agama, keterbatasan referensi, dan pembanding (moqarin).

Al-Futuh: Ibarat, Halawah, Mukasyafah

al Futuh..(dalam al Futuhaat al Makkiyah,,libni Aroby).. beliau mengatakan futuh sebagai sesuatu yg datang kepadamu tanpa melalui pikiran,tanpa usaha, tanpa mencari, tanpa mengharap harap,, bisa dlohir bisa batin....Futuh ada 3 macam ;

12 Huruf & Jam 12

*Setiap kita mengetahui :*
Bahwa waktu siang 12 jam
Bahwa waktu malam 12 jam
Bahwa setahun 12 bulan