Jumat, 31 Mei 2013

MTs Al-Amin Cikaso UN 2013 Lulus 100%











Allahu Akbar…!!!!
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Kita Muhammad SAW beserta para shahabat, keluarga dan orang-orang yang mengikuti jalanNya hingga hari akhir.
Sungguh tiada kata yang pantas kami ucapkan selaku Jajaran Pengurus serta Dewan Guru MTs Al-Amin Cikaso selain puja dan puji kehadirat Allah SWT atas taufiq dan hidayahNya, Alhamdulillah siswa/i kami yang kemarin mengikuti Ujian Nasional dengan ijin Allah SWT serta Doa dan perjuangan, mereka mendapatkan kelulusan UN 2013 dengan predikan keberhasilan 100 %.
Kami dari segenap jajaran Penguru Yayasan Al-Amin Cikaso mengucapkan terima kasih kepada semua  Dewan Guru MTs Al-Amin Cikaso khususnya, yang telah mengajar dengan sangat baik, tidak pernah pilih kasih dalam mendidik, sangat sabar dan tidak kenal lelah dalam membimbing siswa-siswi di MTs Al-Amin Cikaso khususnya. Berkat jerih payah semua Guru, mereka pun dapat lulus dari MTs ini. Mudah-mudahan semua Guru yang bertugas mengajar di sekolah ini dapat diberikan kesehatan yang baik dan diberi kebahagiaan selalu.
Kami dari segenap jajaran Pengurus serta Dewan Guru  mendoakan agar  semua siswa/i dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, baik ke SMA, ke SMK, ke STM maupun institusi pendidikan lainnya untuk dapat mencapai cita-cita yang selama ini diangan-angankan.

Sabtu, 25 Mei 2013

Dekor MTs Al-Amin Cikaso 2013


***Semoga Bermanfaat***

Perbedaan Shalat Laki-Laki vs Shalat Wanita


Banyak kalangan Muslin yang hingga saat ini masih belum mengerti dimana letak perbedaan shalat laki-laki dan wanita. Karena ketidaktehuan ini, tidak ironis apabila banyak kalangan muslim laki-laki menunaikan shalat dengan cara sebagaimana yang dilakukan oleh kaum perempuan, ataupun sebaliknya. Padahal ada perbedaan yang mencolok dalam tata cara menunaikan shalat kaum laki-laki dan perempuan. Perbedaan tersebut telang ditegaskan dalam sebuah hadits Nabi SAW:
السنن الكبرى للبيهقي - (ج 2 / ص 223)
ان رسول الله صلى الله عليه وسلم مر على امرأتين تصليان فقال إذا سجدتما فضما بعض اللحم إلى الارض فان المرأة ليست في ذلك كالرجل

Peran Orangtua Terhadap Motivasi Anak Tentang Pengamalan Agama


1.      Motivasi anak dalam menghadapi pengalaman beragama  adalah
a.       Karena disuruh oleh orang tua.
Hal ini menuntut kesadaran orang tua, jikalau anak  menjalankan kehidupan agama sehari- sehari dengan paksaan akan menjadikan anak malas untuk menjalankan kehidupan beragama.
b.      Karena kesadaran diri sendiri.
Hal ini sangat baik bagi anak maupun orang tua. Dimana anak dapat membuat orang tua bangga melihat anak dapat melakukan kehidupan beragama tanpa di suruh-suruh lagi
2.      Hambatan yang biasanya dikeluhkan oleh orang tua adalah
a.       Anak yang terlalu bandel.
Anak –anak zaman sekarang memang kadang – kadang susah   diatur, sehingga orang tua kurang bisa mengkontrol kebiasaan mereka untuk sholat, atau menjalankan kewajiban sehari-hari.
b.      Suka melawan apabila di beritahu mana yang baik dan mana yang buruk
Anak-anak yang biasa melawan apa yang dikatakan sama orang tua, mereka merasa orang tua mencampuri urusan pribadi mereka, biasanya anak yang melawan itu karena mereka terlalu banyak menonton televisi.
Motivasi orang tua agar anak menjadi anak yang baik, dan dapat mengamalkan ilmunya yang didapati dari sekolah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga orang tua tidak menyuruh lagi,  jadi anak dapat melakukannya dengan kesadaran diri sendiri.
3.      Saran kepada Orang Tua
a.       Sebagai penangung jawab pelaksanaan pendidikan agama di lingkungan keluarga hendaknya orang tua senantiasa taat mengamalkan ajaran agama Islam sebagai upaya memberi keteladaan yang lebih baik pada anak.
b.      Menciptakan suasana keagamaan di lingkungan keluarga yang dapat mendorong anak untuk mengamalkan ajaran agamanya secar sungguh-sungguh dalam kehidupan sehari-sehari . Hal ini karena frekuensi siswa di lingkungan disekolah lebih kecil sehingga dorongan orang tua sangat di butuhkan dalam upaya mengawasi perilaku keagamaan selama di rumah.

Pendidikan Tauhid Dalam Keluarga


 Urgensi (Pentingnya) pendidikan tauhid dalam keluarga, dapat diukur dengan melihat dasar, tujuan, dan fungsinya.
1.      Dasar pendidikan tauhid dalam keluarga adalah Al Quran dan Al Hadits, di antaranya :
a.       Dari Al Quran :
1) Surat At Tahrim ayat 6.
2) Surat Luqman ayat 13.
3) Surat Al Baqarah ayat 132-133.
b.      Dari hadis :

2 (Dua) Macam Kepemimpinan

     Kepemimpinan itu ada dua macam, kepemimpinan dalam kebaikan dan kepemimpinan dalam keburukan. Para pemimin juga ada yang mengajak ke surga dan pemimpin yang mengajak ke neraka.
Allah SWT mensifati para pemimpin dalam kebaikan dalam firman-Nya tentang sebagian Para Rasul:

Contoh Muqaddimah Arab (Ceramah)


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, وَالْعَاقِـبَةُ لِلْمُتَّـقِيْنَ, وَلاَ عُدْوَانَ اِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ, وَالصَّلاَُ وَالسَّلاَمُ عَلَى حَبِيْبِنَا وَنَبِيِّنَا وَسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيِّـيْنَ, وَاِمَامِ الْمُتَّقِيْنَ, اَلْهَادِي اْلآمِيْن, اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ:
***********************

Contoh Muqaddimah Arab (Tema Bulan-Bulan Islam)


Bulan Muharram
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى جَعَلَ شَهْرَ الْمُحَرَّم أَوَّلَ السِّنِـيْنَ وَالشُّهُوْر, أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى حَمْدَ عَبْدٍ شَكُوْر, أَشْهَدُ أَنْ لآ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تَكُوْنُ لَنَا ذُخْرًا عِنْدَ عَزِيْزِ اْلغَفُوْر, وَاَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلْحَبِيْبُ الْمَنْصُوْرُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَتَابِعِيْهِمْ ذَوِى الْهِدَايَةِ وَالْعِنَايَةِ مِنَ اللهِ الْعِزِيْزِ الشَّكُوْرِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَآ اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ, اَُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ مِنْ جَمِيْعِ الْخَطَايَا وَالْفُجُوْرِ.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي إفْـتَـتَحَ كُلَّ عَـامٍ بِشَهْرِ الْمُحَرَّمِ, وَجَمَّلَهُ يَوْمَ عَاشُوْرَا اَلْمُعَظَّمْ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامْ.

Contoh Kata-Kata Wasiat Bahasa Indonesia Dalam Khutbah Jum'at

  • Dalam kesempatan yang mulia ini marilah kita tadzakkur dan tafakkur, mengingat segala apa yang kita amalkan selama ini dan berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Dalam arti kita berusaha melaksanakan segala usaha yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Marilah kita tinggalkan sejenak tugas-tugas duniawiyah, pekerjaan di kantor, bisnis dan perdagangan, untuk masuk masjid melaksanakan sholat Jumat,untuk dzikrullah, ingat kepada Allah SWT.

Rabu, 22 Mei 2013

Nabi-Nabi Yang Pertama Kali Shalat


5 Rahasia Shalat Maktubah
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالصَّلاَةِ وَجَعَلَهُ أَحَدَ أَرْكَانِ اْلإِسْلاَمِ. اَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلاَم, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهْ, بَعَثَهُ اللهُ بِالْهُدَى وَالرَّحْمَةِ وَالسَّلاَمِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نُوْرِ اْلأَنَامِ وَبَدْرِ التَّمَامِ وَمِسْكِ الْخِتَامِ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اِلَى دَارِ السَّلاَم, اَمَّا بَعْدُ: فَيَآ ايُّهَا الْحَاضِرُوْنَ, اِتَّقُوا اللهَ بِامْتِثَالِ اَوَامِرِ اللهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ مِنَ جَمِيْعِ الْمَعَاصِى وَالْمَأْثَمْ, وَتَدْخُلُوْا جَنَّةَ رَبِّكُمْ بِسَلاَمٍ.
Jama’ah Jum’ah Rohimakumullah…
Shalat adalah ibadah terpenting bagi seorang muslim. Shalat menjadi tolak ukur kesalehan seseorang. Bahkan shalat merupakan amal kunci bagi segala amal lainnya. Meski demikian jarang sekali orang mengerti bahwa masing-masing waktu shalat yang lima itu mengandung hikmah dan memiliki sejarah masing-masing.

Kamis, 16 Mei 2013

Contoh Muqaddimah Khutbah ke-II (Dua)


اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى, وَالصِّفَاتِ اْلعُلْيَا, أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريْكَ لَهُ اَلْمَعْبُوْدُ اَلْمُرْتَجَى, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلنَّبِيُّ الْمُصْطَفَى, اَللَّهمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَهْلِ الصِّدْقِ وَاْلوَفَا, وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِمْ وَاقْتَفَى, أَمَّا بَعْدُ: فَيَآ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ عَلَى الْحُسْنَى. وَقَالَ تَعاَلَى: اِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَرِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ }صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ{ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اَللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِىِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Contoh Muqaddimah Khutbah ke-I (Pertama)


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, وَالْعَاقِـبَةُ لِلْمُتَّـقِيْنَ, وَلاَ عُدْوَانَ اِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ, أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, إِلَهُ اْلأَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ, وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَـيِّدُ الْمُرْسَلِيْنَ, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيِّـيْنَ, وَاِمَامِ الْمُتَّقِيْنَ, اَلْهَادِي اْلآمِيْن, اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ: فَياَ عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَكُوْنُوْا مِنْ زُمْرَةِ الْمُؤْمِنِيْنَ, وَجَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ, وَتَفُوْزُوْا مَعَ الْفَآئِزِيْنَ.
***********************

Rabu, 15 Mei 2013

Aqidah+Syari'at+Haqiqat= Iman+Islam+Ihsan= Jalan Menuju Allah SWT


Jalan menuju Alloh Ta’ala ada tiga, yaitu: syari’at, Thoriqot dan Haqiqot.
1.      Syari’at
اَلشَّرِيْعَةُ هِيَ اْلأَخْذُ وَاْلإِتِّـبَاعُ لِدِيْنِ اللهِ تَعَالَى وَاْلإِمْتِثَالُ لِلْمَأْمُوْرَاتِ وَاْلإِجِتِنَابُ عَنِ الْمَنْهِيَاتِ
“Syari’at adalah mengambil (melaksanakan) dan mengikuti agama Alloh swt. Dengan menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi semua larangan-larangan.”
2.      Thoriqot
اَلطَّرِيْقَةُ هِيَ اْلأَخْذُ بِاْلأَحْوَطِ فِيْ سَآئِرِ اْلأَعْـمَالِ
“Thoriqoh adalah mengambil (melaksanakan) agama dengan sangat waspada dan berhati-hati didalam semua amal perbuatan.”
Diantara sikap sangat waspada dan berhati-hati dalam menjalankan agama adalah sifat Waro’ dan ‘Azimah seperti Riyadloh. (a).Waro, menurut Imam Abul Qosim al-Qusyairi, waro’ adalah meninggalkan hal-hal yang bersifat syubhat (sesuatu ysng belum jelas sifat kehalalannya). (b). ‘Azimah, menurut bahasa adalah tujuan yang kuat, bersungguh-sungguh dan sabar atas masalah yang berat menurut nafsu yang bertentangan dengan hawa nafsunya. Contonhnya dengan Riyadloh, riyadloh adalah mendorong nafsu untuk dituntut aklaq budi yang bagus, seperti terjaga diwaktu malam hari, mampu menahan lapar, zuhud, jujur, ‘uzlah, meninggalkan barang yang diingini nafsu dan lain-lain yaitu semua sifat dan prilaku yang bisa mendekatkan diri kepada Alloh swt.
قَالَ الْحَسَنُ الْقَزَازِ: بُنِيَ هَذَا اْلأَمْرُ عَلَى ثَلاَثَةِ أَشْيَآءَ, أَنْ لاَ تَـأْكُلَ إِلاَّ عِنْدَ الْفَاقَةِ, وَلاَ تَـنَامَ إِلاَّ عِنْدَ الْغَلَبَةِ, وَلاَ تَتَكَلَّمَ إِلاَّ عِنْدَ الضَّرُوْرَةِ.
Al-Hasan Al-Qozaz berkata: “Perkara ini (riyadloh) dibangun atas tiga perkara:
1)      Janganlah kamu makan kecuali saat kekurangan (sangat lapar).
2)      Janganlah kamu tidur kecuali saat rasa kantuk mengalahkanmu.
3)      Janganlah kamu berbicara kecuali saat terpaksa.”
3.      Haqiqot
اَلْحَقِيْقَةُ هِيَ وُصُوْلُ السَّالِكِ لِلْمَقْصُوْدِ وَهُوَ مَعْرِفَةُ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَـالَى وَمُشَاهَدَةُ نُوْرِ التَّجَلِّىّ.
”Haqiqot adalah telah sampai bagi salik (orang yang berjalan menuju Alloh Ta’ala) kepada yang dimaksud yaitu Ma’rifatulloh dan menyaksikan Nur Tajalli.”
Menurut Imam Ghozali: “Tajalli adalah nur dari sesuatu yang ghoib yang dibukakan di dalam hati.”

Ulama Ahli Tashowuf mengumpamakan syari’at laksana perahu, thoriqot laksana laut dan haqiqot laksana mutiara yang bernilai tinggi. Syari’at diumpamakan laksana perahu sebab syari’at itu merupakan sarana untuk keselamatan dari kerusakan dala mencapai tujuan. Thoriqot diumpamakan seperti laut, sebab laut merupakan tempat mutiara yang dimaksud. Haqiqot diumpamakan seperti mutiara yang mahal dan bernilai tinggi, artinya mutiara itu tidak mungkin didapatkan kecuali didalam laut. Orang tidak akan sampai ke tengah laut kecuali dengan menggunakan perahu, maka untuk memperoleh mutiara yang mahal itu tidak mungkin, kecuali dengan:
a.       Menggunakan perahu
b.      Mencari ke dala laut.
Begitu pula Haqiqot tidak akan diperoleh kecuali dengan menggunakan:
a.       Syari’at
b.      Thoriqot.
Perumpamaan tersebut dikatakan oleh Syaikh Zainudin bin Ali al-Ma’bari dalam kitabnya Hidayatul Adz-kiya’.
                     فَشَرِيْعَةٌ كَسَفِيْـنَةِ وَطَرِيْقَةٌ * كَالْبَحْرِ ثُمَّ حَقِيْقَةٌ دُرٌّ غَلاَ
Maka syari’at itu laksana perahu dan thoriqot laksana laut, kemudian haqiqot laksana mutiara yang mahal.
Sedangkan sebagian ‘Ulama’ ahli tashouf yang lain menupamakan syari’at, thoriqot dan haqiqot seperti buah pala. Syari’at laksana kulitnya, thoriqot laksana isinya dan haqiqot laksana minyaknya. Seseorang tidak akan memperoleh minyaknya kecuali setelah memperoleh isinya, dan ia tidak dapat memperoleh isinya kecuali setelah memecah kulitnya.

*KH. Moch. Djammaluddin Achmad, Jalan Menuju Alloh, Pustaka Muhibbien Jombang, 2006.