Sabtu, 25 Agustus 2018

Jalan Dakwah Para Wali

Film karate Kid, Jacky Chen menyebutkan bahwa kung fu adalah menyangkut hidup. Kung Fu bukan jurus, bukan soal berkelahi, tetapi kungfu adalah soal bagaimana hidup. oleh karena itu, kungfu bisa ditemui saat memasak, bercocok tanam, berolahraga, makan, dan sebagainya.
 
Prinsip seperti ini dulu para wali memegangnya dalam memaknai jalan dakwah. Dakwah itu bukan soal berdalil, menghafal ayat2 suci, menyampaikan hukum halal haram, tetapi dakwah adalah jalan hidup itu sendiri.

Sunan Kalijaga mengajarkan masyarakat melalui banyak hal, barang-barang di sekitar kehidupan manusia. Pacul (cangkul) kemudian menjadi media dakwah Sunan Kalijaga. Bahwa Pacul itu mempunyai nilai filosofi yang bisa mengajarkan manusia dekat kepada Tuhannya.

Pacul dibagi tiga, ada pacul (patcul) yang berarti ngipatnosupoyoucul, ngipatno barang sing muncul. Membuang hal-hal yang muncul dalam perjalanan kehidupan, agar manusia tidak menjadi hamba barang-barang yang selayaknya dilepas (ucul). Demikian pula harus mampu mengatasi berbagai ujian yang muncul selama menjalani kehidupan. Itu semua bisa dilakukan hanya dengan daya upaya, usaha keras, ibaratnya Bawak, obahing awak (gerak badan). Tanda hidup itu bergerak. Sementara diam, tidak akan merubah apa-apa. Usaha Macul, menyingkirkan rintangan tak bisa dilakukan jika tanpa menggerakkan badan (berusaha).

Pada akhirnya, yang menjadi pegangan utama adalah Doran, ndongamarang pangeran, memohon kekuatan kepada Tuhan. Sekuat manusia berikhtiar, melepaskan beban, tanpa Tuhan yang menggerakkan tentu tidak akan berhasil.

Pacul bagi para petani adalah alat yang tiap hari dipegangnya. Sunan Kalijaga menggunakan itu untuk berdakwah, mengajak masyarakat dekat kepada Tuhan. Kalau jaman sekarang, apa yang bisa digunakan dakwah? Anda hobi memasak? Hobi makan dan minum (kuliner), bisa menjadi media dakwah anda. sebab dakwah adalah jalan hidup bersama.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar