Senin, 26 Oktober 2015
Fiqh Menjawab: Menguak Rahasia Muhammadiyah Selalu Nampak Beda de...
Fiqh Menjawab: Menguak Rahasia Muhammadiyah Selalu Nampak Beda de...: KH. Ahmad Dahlan dan Kh. Hasyim Asy’ari itu sekawan, sama-sama menunut ilmu agama di Arab Saudi. Sama-sama ahli hadits dan sama-sama ...
Rabu, 21 Oktober 2015
Sarung....!
Selain digunakan sebagai bagian dari pakaian
adat, dan pakaian sehari-hari. bagi umat islam, sarung juga menjadi
perlengkapan / pakaian saat beribadah.
Ternyata fungsi-fungsi tersebut bukanlah yang utama.Lebih banyak kegunaan sarung untuk hal-hal lain yang juga penting.
Apa saja?
Berikut ini diantaranya kenapa kita suka pakai sarung:
1. Sarung bersifat praktis.
Dibandingkan dengan jenis pakaian lain yang menjadi penutup bagian bawah, sarung lah yang paling mudah bongkar pasang. Praktis. Mudah dicopot dan mudah dikenakan. Coba kalau celana panjang dengan ruitsliting, bagaimana susahnya? Lebih praktis sarung kan? Tanpa ritsliting.
2. Cepat jika mau dirubah menjadi tas.
Apalagi kalo sedang kenduri atau slametan, mau bawa pulang makanan berapapun jumlahnya, dengan sarung menjadi tidak masalah. Lihat juga kalau ada pindahan rumah atau mengangkut pakaian kotor ke jasa laundry. Tinggal diikat salah satu ujungnya, sarung menjadi tas yang berukuran jumbo.
3. Bisa menjadi senjata yang berbahaya.
Tidak mengajarkan berkelahi. Namun pada saat harus membela diri, sarung cukup diisi dengan batu, diputar-putar, gebukkan ke lawan, lumayan menyakitkan.
4. Pengganti handuk.
Jika mandi di sungai atau telaga, tapi kelupaan membawa handuk. Atau mandinya mendadak tidak terencana tapi memakai sarung. Langsung nyebur saja asal sarungnya tidak dipakai nyebur. Sarung pun bisa jadi handuk.
5. Simbol identitas.
Jika tidak ada sarung, apakah para santri disebut kaum sarungan?
6. Pengganti selimut.
Tidak ada selimut, sarung pun jadi. Tidak hanya selimut biar hangat, tapi juga pelindung dari serangan nyamuk. Yang terakhir ini ada kelemahannya, menutup atas, bawahnya yang diserbu nyamuk, dan sebaliknya.
7. Pengganti pakaian ala ninja.
Pakaian ninja seperti di film-film dengan wajah setengah tertutup, tentu sulit didapat. Upama dapat, harganya mahal. Akan tetapi dengan sarung, bisa berpakaian seperti ninja.
8. Sesarung berdua.
Khususnya di desa2. Mau nonton wayang, ketoprak, atau misbar. Bisa sesarung berdua. Tentunya dengan adik, atau kakak, atau paman, mungkin juga sama simbah... Bukan si mbak lho
9. Untuk atribut mainan waktu kecil.
Masih ingat waktu kecil? Bermain ala Superman, atau Batman?
Ujung sarung diikat di leher, melambai-lambai di belakang, rasanya bisa terbang.
Ada fungsi yang lain lagi?
#SelamatBersarungRia
Ternyata fungsi-fungsi tersebut bukanlah yang utama.Lebih banyak kegunaan sarung untuk hal-hal lain yang juga penting.
Apa saja?
Berikut ini diantaranya kenapa kita suka pakai sarung:
1. Sarung bersifat praktis.
Dibandingkan dengan jenis pakaian lain yang menjadi penutup bagian bawah, sarung lah yang paling mudah bongkar pasang. Praktis. Mudah dicopot dan mudah dikenakan. Coba kalau celana panjang dengan ruitsliting, bagaimana susahnya? Lebih praktis sarung kan? Tanpa ritsliting.
2. Cepat jika mau dirubah menjadi tas.
Apalagi kalo sedang kenduri atau slametan, mau bawa pulang makanan berapapun jumlahnya, dengan sarung menjadi tidak masalah. Lihat juga kalau ada pindahan rumah atau mengangkut pakaian kotor ke jasa laundry. Tinggal diikat salah satu ujungnya, sarung menjadi tas yang berukuran jumbo.
3. Bisa menjadi senjata yang berbahaya.
Tidak mengajarkan berkelahi. Namun pada saat harus membela diri, sarung cukup diisi dengan batu, diputar-putar, gebukkan ke lawan, lumayan menyakitkan.
4. Pengganti handuk.
Jika mandi di sungai atau telaga, tapi kelupaan membawa handuk. Atau mandinya mendadak tidak terencana tapi memakai sarung. Langsung nyebur saja asal sarungnya tidak dipakai nyebur. Sarung pun bisa jadi handuk.
5. Simbol identitas.
Jika tidak ada sarung, apakah para santri disebut kaum sarungan?
6. Pengganti selimut.
Tidak ada selimut, sarung pun jadi. Tidak hanya selimut biar hangat, tapi juga pelindung dari serangan nyamuk. Yang terakhir ini ada kelemahannya, menutup atas, bawahnya yang diserbu nyamuk, dan sebaliknya.
7. Pengganti pakaian ala ninja.
Pakaian ninja seperti di film-film dengan wajah setengah tertutup, tentu sulit didapat. Upama dapat, harganya mahal. Akan tetapi dengan sarung, bisa berpakaian seperti ninja.
8. Sesarung berdua.
Khususnya di desa2. Mau nonton wayang, ketoprak, atau misbar. Bisa sesarung berdua. Tentunya dengan adik, atau kakak, atau paman, mungkin juga sama simbah... Bukan si mbak lho
9. Untuk atribut mainan waktu kecil.
Masih ingat waktu kecil? Bermain ala Superman, atau Batman?
Ujung sarung diikat di leher, melambai-lambai di belakang, rasanya bisa terbang.
Ada fungsi yang lain lagi?
#SelamatBersarungRia
Selasa, 20 Oktober 2015
Dawuh Guru Mulia Syaikhina KH.Maimoen Zubair
"Ojo anut wong sing ora anut kitab!"
(Jangan mengikuti jejak orang yang tidak mengikuti ajaran ulama' salafunash shoolih pewaris para Nabi )
Begitu ringkas, lugas, dan cespleng, begitulah karakter dawuh beliau.
Dan status ini tidak bermaksud menggurui panjenengan sedoyo, hamba hanya
berbagi ilmu, menyampaikan sebuah dawuh beliau yang hamba langsung
dengar sendiri tanpa perantara orang lain.
Dan mohon jangan anggap saya sok-sok'an, seolah-olah lebih mengenal beliau daripada panjenengan yg mungkin bla bla bla....hehehe
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang istiqomah menjalankan
segala hal yang telah diajarkan ulama' salafunash shoolih, aamiin
Dan semoga Guru Mulia Syaikhina KH.Maimoen Zubair tansah dipun paringi kesehatan, kekiyatan, panjang umur ingkah berkah...aamiin
Dan mohon jangan anggap saya sok-sok'an, seolah-olah lebih mengenal beliau daripada panjenengan yg mungkin bla bla bla....hehehe
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang istiqomah menjalankan
segala hal yang telah diajarkan ulama' salafunash shoolih, aamiin
Dan semoga Guru Mulia Syaikhina KH.Maimoen Zubair tansah dipun paringi kesehatan, kekiyatan, panjang umur ingkah berkah...aamiin
Senin, 19 Oktober 2015
Video & Lirik Syair Yatim Sangat Menyentuh Hati
Senyum Yatim Adalah Cinta
Lambang Bunga Dalam SUrga
Kasihani Yatim Karena Ayah Tercinta Tiada
Senyumnya Lambang Bunga Dalam Surga 2x
Wahai Semua Hadirin
Haertawan Juga Dermawan
Lihatlah Nasib si Yatim
Terlunta Luka dan Duka
Lambang Bunga Dalam SUrga
Kasihani Yatim Karena Ayah Tercinta Tiada
Senyumnya Lambang Bunga Dalam Surga 2x
Wahai Semua Hadirin
Haertawan Juga Dermawan
Lihatlah Nasib si Yatim
Terlunta Luka dan Duka
Sabtu, 17 Oktober 2015
Lirik, Terjemahan Kun Anta_Humood Alkhudher
لأجاريهم،
قلدت ظاهر ما فيهم
فبدوتُ
شخصاً آخر، كي أتفاخر
و
ظننتُ أنا، أنّي بذلك حُزْت غنى
فوجدتُ
أنّي خاسر، فتلك مظاهر
لا
لا
10 Pedoman Hidup Karyo, Dawuhe Kanjeng Sunan Kalijaga
10 Pedoman Hidup Karyo, Dawuhe Kanjeng Sunan Kalijaga :
1. Urip Iku Urup
(Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik)
2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro
(Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).
3. Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
(segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dgn sikap bijak, lembut hati dan sabar)
4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho
(Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya tanpa didasari kebendaan)
5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
(Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).
6. Ojo Gumunan, Ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman
(Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).
7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
(Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).
8. Ojo Kuminter Mundak Keblinger, ojo Cidra Mundak Cilaka
(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).
9. Ojo Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo
(Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).
10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguno
(Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).
1. Urip Iku Urup
(Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik)
2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro
(Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).
3. Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
(segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dgn sikap bijak, lembut hati dan sabar)
4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho
(Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya tanpa didasari kebendaan)
5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
(Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).
6. Ojo Gumunan, Ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman
(Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).
7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
(Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).
8. Ojo Kuminter Mundak Keblinger, ojo Cidra Mundak Cilaka
(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).
9. Ojo Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo
(Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).
10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguno
(Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).
Langganan:
Postingan (Atom)