Maulid itu isim Zhorof, maknanya lebih
kepada memuliakan hari lahirnya Nabi.
sedangkan Maulud itu isim Maf'ul, makna nya
lebih kepada memuliakan "Nabi yang masih Bayi".
keduanya boleh dan sama-sama baik.
"Tamaddun Madaniyyah" merupakan
asal mula konsep konstitusi kenegaraan yang di bentuk oleh Nabi SAW sebagai
peradaban".
maka dinamakanlah "Madinah"
sebagai nama Negara yg sebelumnya bernama Yatsrib.
itulah asal muasal nabi membentuk Bhinneka
dalam negara berdasarkan hukum Kenegaraan dan bukan darul islam.
karena didalamnya ada umat nasroni dan 3
suku yahudi. yaitu : bani Qoinuqo, bani nadhir, dan bani Quraizhoh yg ekspansi
ke yatsrib dari sinai.
pasca Masa kenabian Musa AS, mayoritas kaum
yahudi berpencar ekspansi dari Sinai ke eropa. dan hanya 3 suku itulah yang
memilih ke yatsrib.
dan dalam piagam madinah nasrani atau
yahudi dijamin hak nya sebagai warga negara. piagam madinah adalah interpretasi
Pancasila Indonesia. jadi indonesia harus bangga memiliki Pancasila.
Hanya di Indonesia Ulama nya mampu
menyeimbangkan antara nasionalisme dan keagamaan. yaitu Mbah Hasyim dan NU.
Mari sama sama kita jaga NU ini, jangan mau
dipecah belah dan jangan sampai NU hanya menjadi sebuah dongeng bagi anak cucu
kita nanti.
UNIKNYA DAKWAH WALISONGO DI NUSANTARA :
"Al Baqo wal Baqi" artinya
Langgeng.
oleh walisongo dijadikan asal muasal nama
bakyak.
artinya alas kaki yg langgeng.
"syar'an" adalah asal muasal nama
Sarung. maksudnya "bersyari'at".
namun orang jawa sulit mengucapkan Syar'an,
maka menjadi "Sar-ngan" alias "sarungan".
"khufyah" adalah asal muasal nama
Kopeah. Khufyah artinya "menutupi kesombongan". maka bila mengenakan
Kopeah, seyogyanya orang itu harus membuang sikap2 sombong.
Dahulu, Zaman Walisongo berdakwah, ketika
Nusantara masih beragama Hindu, hanya Kasta Brahmana sajalah yang boleh membaca
kitab sucinya. sedangkan mereka para kasta sudra, dilarang membacanya.
selain itu juga, kasta sudra dilarang
mengucapkan Ingsun dihadapan Kasta Brahma dan Satria. karena kata ingsun
merupakan kata yang tidak sopan dimata kasta brahma dan satria.
tapi islam ala walisongo mengangkat derajat
mereka para kasta sudra dengan mengkhabarkan bahwa dalam islam, umat itu justru
harus diwajibkan membaca kitab suci Al Quran, baik tua muda, kaya miskin, kapan
saja bahkan harus diperbanyak semasa hidup.
dan dalam islam, mereka dibolehkan memakai
kata Ingsun. contohnya : Nawaitu, Usholli (Niat Ingsun, sholat ingsun).
yang dengan begitu, mereka tergugah untuk
masuk islam. karena islam di mata mereka merupakan islam yg menyama ratakan
pemeluknya tanpa melihat kasta melainkan Taqwa lah yang menjadi penilaian
Tuhan.
"Taqwa" adalah asal mula penamaan
Baju Koko. karena orang jawa sulit menyebut kata Taqwa. maka bermula "Baju
Taqo" lama kelamaan menjadi "Baju Koko". yang walisongo meminjam
istilah dari sebuah hadits nabi "
Dalam suatu hadits ada berbunyi :
"bahwa iman itu telanjang (al-iman `uryanun), pakaiannya adalah takwa (wa
libasuhu al-taqwa), dan hiasannya adalah rasa malu (wa zinatuhu al-haya’).
watak warga Jakarta seperti wataknya
Anshor. yaitu yg mengutamakan kepentingan Kaum pendatang dibanding
kepentingannya sendiri.
mohon maaf bila ada kekurangan....
wallahu A'lam Bish Showab
[Tausiyah KH. Said Aqil Siradj pada
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di gedung PBNU pusat semalam Sabtu 3
Desember 2016]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar