Selasa, 29 Agustus 2017

Negara Islam yang belum Salam (damai)

Beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan di televisi berita yang sangat memprihatinkan yang terjadi di beberapa negeri Islam, di saat negara barat yang berpenduduk non Islam hidup dalam kedamaian dan ketenangan, di negeri yang berpenduduk muslim terutama di negara-negara Arab, justru kerap kali diwarnai dengan pertikaian dan peperangan Irak, Libiya, Mesir, Yaman, Syria dan beberapa negara di benua Afrika...nyaris tidak pernah berhenti dalam sengketa dan perang.

Puluhan ribu nyawa melayang, jutaan musim hidup dalam ketakutan, kelaparan, terusir dari negerinya mereka sendiri...kita lihat juga ditayangan televisi, para pengungsi suriah meninggalkan negeri mereka..yang sangat aneh, mayoritas mengungsi ke negara-negara yang mayoritas bukan penduduk muslim. Mengapa mereka tidak mengungsi ke negara-negara Arab? padahal Saudi Arabia, Yordania, negara-negara teluk seperti Kuwait, Abu Dhabi, Oman dan lain-lain lebih dekat...sama dalam bangsa, sama bahasanya, sama Agamanya...tetapi mengapa mereka para pengungsi memilih negeri yang jauh, yang berbeda, berbeda dalam bangsa, berbeda bahasanya, berbeda Agamanya.

Adakah negara Arab yang sesama muslim prihatin mau menerima saudara-saudaranya yang pengungsi ini? mengapa justru negara kafir yang mau menerima pengungsi Syria?
inilah potret dunia Islam secara Umum, dimana para penguasa hanya bertindak dan mengambil kebijakan hanya untuk keselamatan kekuasaannya, sedang para ulama, bukan menyuarakan kebenaran dan mengingatkan, tetapi yang banyak hanya sebagai penjilat kepada penguasa. Ayat-ayat Al-Quran dan hadits yang memerintahkan untuk bersatu, bersaudara, saling peduli dengan kondisi muslim yang lain bagai hilang dari otak dan hati mereka. yang selalu disampaikan hanya mengutip ayat dan hadits untuk membenarkan tindakan mereka, bahkan menghalalkan darah orang lain.
Yang seperti ini pernah diingatkan oleh baginda Nabi kita Muhammad SAW. Pada suatu hari, Nabi bertemu dengan sayyidina Umar, beliau memegang janggut Umar dan berkata wahai Umar "innalillah wainna ilaihi rojiun", dengan penasaran sayyidina Umar bertanya Ya Rasulullah, demi ayah dan ibuku, mengapa Anda mengucapkan kalimat itu, Nabi kita Muhammad SAW menjeaskan...baru saja Jibril mendatangiku dan berkata "wahai Muhammad, innalillah wainna ilaihi roji'un sesungguhnya umat sesudahmu akan difitnah dengan hal yang sedikit bukan dengan hal banyak
Nabi bertanya "wahai Jibril, fitnah kesesatan atau fitnah kekafiran?". "keduanya akan terjadi" kata Jibril. Nabi bertanya lagi "bagaimana mereka tersesat dan menjadi kafir? padahal aku telah meninggalkan bagi mereka kitab Allah yakni Al-Quran. Malaikat Jibril menjawab “dengan kitab Allah mereka tersesat”, karena masing-masing golongan menta'wilkan sesuai dengan keinginan mereka, karena itu mereka sesat.
Jadi jangan heran apabila ada sseeorang atau Ulama yang melakukan tindakan yang barbar, tidak beradab, tidak berprikemanusiaan, sementara dari lisan mereka, keluar ayat-ayat Al-Quran dan hadits Nabi SAW


Tidak ada komentar:

Posting Komentar