Kamis, 30 Maret 2017

Perdebatan Soal Tafsir Itu Panjang, Awas Jangan Salah Terap Tafsir

Belajar Al-Quran tidak bisa instan. Tak cukup hanya andalkan terjemahan. Perlu proses panjang, konsistensi, ketekunan, kesabaran. Lukman H. Saifuddin


Tafsir itu ada banyak metodenya, kita serahkan kepada orang dan kelompok orang yang punya otoritas. Jangan semua orang merasa berhak menafsirkan Alquran, apa lagu cuma bermodal terjemahan dari Kemenag," H. Yaqut Cholil Qoumas (Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor)

Terjemah itu hanya mengartikan kata per-kata ke dalam berbagai bahasa di dunia ini. Terjemah ini bagian kecil dari pemahaman si penerjemah. Bagaimana memilih terjemahan yang tepat? Harus buka kitab tafsir. Di sana akan dijelaskan konteks ayat, sebab turunnya, perbedaan makna ayat dan lain lain. Selain tidak bisa membedakan al-Qur'an dan terjemahannya, banyak yang juga tidak paham kitab tafsir itu apa. Ada yg sampai bilang "buat apa Qur'an ditafsir-tafsirkan". Atau "kitab tafsir karangan manusia, saya percaya al-Qur'an saja!" kalimat semacam itu menunjukkan mereka bisa ngaji al-Qur'an tapi tidak pernah belajar 'ulumul qur'an (ilmu-ilmu al-Qur'an). Nadhirhosen

Jangan Salah terap tafsir. Ketika ada khilafiyah, maka saya lebih cemderung menggunakan dalil kepatutan dan kemaslahatan ketimbang dalil ayat di atas. Muchlis Khanafi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar