Sabtu, 12 Mei 2018

Arti Mendalam Bacaan “Radhîtu Billâhi Rabban”

Mohon penjelasan arti sebenarnya yang mendetail dari bacaan yang sering dibaca banyak orang Islam, yaitu:
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلِاسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا

Perkataan tersebut adalah hadis Nabi Muhammad, Beliau bersabda:
مَنْ قَالَ حِيْنَ يُصْبِحُ وَحِيْنَ يُمْسِيْ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ: "رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُوْلاً" حَقًّا عَلَى اللهِ أَنْ يُرْضِيَهُ.
Barang siapa yang membaca tiga kali saat pagi dan sore hari “Radhitu……” maka sangat nyata Allah akan meridhainya.

Nabi juga bersabda:
ذَاقَ طُعْمَ الْإِيْمان مَنْ رَضِيَ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَام دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا.
Akan merasakan manisnya iman seseorang yang merelakan Allah sebagai tuhannya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai nabinya.
Orang yang meridhai Allah sebagai tuhannya maka tentunya dia ridha dengan pengaturan dan pilihan-Nya, menerima dengan rezeki yang telah ditetapkan-Nya, selalu taat dalam menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, mensyukuri nikmat-nikma-Nya serta sabar terhadap ujian-ujian-Nya, rindu untuk selalu bertemu dengan-Nya, ikhlas dalam beribadah hanya kepada-Nya, dalam keadaan apapun selalu bersandar kepada-Nya, dalam segala kebutuhan hanya meminta kepada-Nya.
Sedangkan ridha terhadap Islam sebagai agama adalah selalu menjaga dan mengagungkan syiar-syiar agama Islam, berusaha sekuat tenaga untuk menguatkan dan meninggikan agama Islam, marah saat ada orang yang berusaha mengganggunya, selalu ada rasa takut di hati untuk lepas darinya, memuliakan orang yang memeluknya dan memusuhi orang yang mengkafirinya.
Sedangkan ridha terhadap Nabi Muhammad sebagai nabi adalah selalu mengikuti tindak langkahnya, berpegang teguh terhadap petunjuknya, mengikuti syariat-syariatnya, memuliakan hak-haknya, memperbanyak membaca shalawat kepadanya, mencintai keluarga dan sahabat-sahabatnya, mencintai dan selalu menasihati umat-umatnya.
Untuk merasakan manisnya iman dengan membaca bacaan tersebut maka hendaklah dihayati betul arti mendalam ini untuk selanjutnya diamalkan dengan sungguh-sungguh. Banyak orang yang membacanya namun hanya paham terhadap arti lahirnya saja tanpa mengetahui arti yang mendalam. Maka hendaklah dibiasakan untuk menghayati arti lebih dalam sebuah bacaan, baik dzikir maupun doa. Saat membaca “Subhânallah” maka penuhilah hati ini dengan betul-betul menyucikan dan mengagungkan Allah, saat membaca “Alhamdulillah” penuhilah hati dengan pujian-pujian dan syukur kepada-Nya, begitulah seterusnya, sehingga apa yang kita baca benar-benar membekas ke dalam hati dan tidak kosong dari arti. Wallahu a’lam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar