Kamis, 08 Februari 2018

Balaghoh Surat al A'rof: 195


أَلَهُمْ أَرْجُلٌ يَمْشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَيْدٍ يَبْطِشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَعْيُنٌ يُبْصِرُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا قُلِ ادْعُوا شُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ كِيدُونِ فَلَا تُنْظِرُونِ
Artinya: Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras, atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: "Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku. tanpa memberi tangguh (kepada-ku)". [195]

- Dalam firman Allah:
{أَلَهُمْ أَرْجُلٌ يَمْشُوْنَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَيْدٍ يَبْطِشُونَ بِهَا...}
Ada nafyu as sya'i bi-iijaabihi, karena secara dhohir, kalimat ini menafikan keberadaan anggota2 tubuh itu, tapi secara implisit, kalimat ini menafikan sifat ketuhanan dari tuhan2 selain Allah yang berjalan, memegang, melihat dan mendengar, apalagi jika tuhan2 tsb tidak bisa berjalan, tidak bisa menggunakan tangan, tidak bisa melihat dan tidak bisa mendengar.
karena itulah maksud ayat ini.

- Dalam firman Allah:
{أَلَهُمْ أَرْجُلٌ يَمْشُوْنَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَيْدٍ يَبْطِشُونَ بِهَا...}
Ada taraqqi, yaitu penggunaan makna yang berjenjang dari rendah ke tinggi, karena manfaat dan peranan telinga, lebih besar dibanding mata, manfaat dan peranan mata, lebih besar dibanding tangan, manfaat dan peranan tangan, lebih besar dibanding kaki.

- Dalam firman Allah:
{أَلَهُمْ أَرْجُلٌ يَمْشُوْنَ بِهَا...}
Ada ithnaab, yang dalam hal ini berfungsi untuk menambah celaan dan memperkuatnya.

- Dalam firman Allah:
{أَلَهُمْ أَرْجُلٌ يَمْشُوْنَ بِهَا}
Ada tajaahul 'aarif, karena pertanyaan Allah dalam ayat ini, tentu bukan karena Allah belum tahu, tp bertujuan untuk mencela keyakinan mereka.

- Dalam firman Allah:
{أَمْ لَهُمْ أَعْيُنٌ يُبْصِرُونَ بِهَا}
Ada majaz mursal, hubungan mahalliyah, karena yang disebut adalah mata sebagai tempat, dan maksudnya adalah indera penglihatan yang menempati mata, kalimat ini bermakna: mereka melihat dengan (penglihatan yang menempati) mata.

- Dalam firman Allah:
{ثُمَّ كِيدُونِ فَلَا تُنْظِرُونِ}
Ada muhaadzah, dengan cara membuang huruf ya' dari kata {كيدونِ} dan cukup ditandai dengan kasrah, karena letaknya yang berdekatan dengan kata {تُنْظرُونِ} di akhir ayat, yang juga membuang huruf ya'nya.

Wallahu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar