Jumat, 10 November 2017

Ayat Maqruah, Ayat Mandzurah, dengan keduanya, akan mengantarkan kita kepada Yakin ‘irfani dan Yaqin Burhany

Allah SWT mempunyai 2 ayat yaitu Ayatul Maqruah, Ayat-ayat yang bisa kita baca yaitu Al Quran, yang kedua Ayatum Mandzurah yaitu Al Kaun, ayat itu tidak bisa kita baca namun bisa dilihat alam semesta.
Apakah itu Ayatul Maqruah ataupun Ayatum Mandzurah, kedua-duanya dapat menghantarkan manusia kepada al-Yaqin, yakin kepada Allah, yakin kepada kekuasaannya Allah SWT, yakin terhadap firman-firman Allah SWT.
Ayatul Maqruah dan Ayatum Mandzurah, dengan keduanya, Allah menyuruh kita supaya mau dan bisa tafakkur dan tadabbur, Allah berfirman dalam Kitab Al Quranul Karim
أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?” (QS Muhammad 24)
أَفَلَمْ يَنْظُرُوا إِلَى السَّمَاءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوجٍ
“Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun?” (QS Qaaf ayat 6)
أَفَلا يَنْظُرُونَ إِلَى الإبِلِ كَيْفَ خُلِقَت
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,” (QS AL Ghaasiyah ayat 17)
Untuk kepentingan ini, Allah SWT memberikan kita 2 hal yang amat berharga, yaitu akal dan hati, Akal untuk berfikir, hati berfungsi untuk berdzikir.
Akal jika kita fungsikan untuk berfikir, sebenar-benar berfikir, maka akan mengantarkan kita kepada Yaqin, namanya Yaqin Burhany (keyakinan yang muncul melalui pembuktian). Begitu juga dengan hati, jika benar-benar kita fungsikan untuk berdzikir, akan mengantarkan kita kepada Yaqin, yaitu Yakin ‘irfani (keyakinan ma’rifatullah). Walhasil Ada Yakin Burhany jurusan Ahli Fikir, ada yakin ‘irfany jurusan Ahli Dzikir

Maka ahli fikir dan ahli dzikir itu dipadukan oleh Allah SWT dalam al Quran disebutkan
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,” “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
(QS ali Imran 190-191)
Jadi kalau melihat ayat tersebut diatas, muslim yang ideal adalah muslim yang mengumpulkan dua hal yaitu يَتَذَكَّرُونَ dan يَتَفَكَّرُونَ.
Yatadzakkarun jurusan hati, dan yatafakkarun jurusan akal
Oleh karena itu manusia dikelompokkan menjadi 4 golongan,
  1. Manusia ahli fikir
  2. Manusia ahli dzikir
  3. Manusia ahli fikir dan dzikir
  4. Manusia yang tidak mau berfikir dan berdzikir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar