Senin, 15 April 2019

(Larangan) Jangan Menghina Penguasa


مَنْ أَهَانَ السُّلْطَانَ أَهَانَهُ اللهُ.
Barangsiapa yg menghina seorang penguasa, maka Allah akan menghinakannya. (HR al-Tirmidzi)
Hadits ini memberikan pesan:
1. Larangan menghina atau menghujat seorang pemimpin dan anjuran menasehati dan bersabar atasnya.
2. Maksud pemimpin dalam hadits tsb, adalah setiap orang yg memiliki kekuasaan dan tanggungjawab terhadap kaum Muslimin seperti khalifah, presiden, amir, gubernur, bupati dan seterusnya.

3. Allah akan menghinakan orang yg menghina pemimpin di dunia, karena telah berusaha menghina seseorang yg diberi kemuliaan oleh Allah.
4. Allah akan menghina orang yg menghina seorang pemimpin di akhirat kelak karena telah durhaka kepada Allah.
(Al-Imam Ibnu ‘Illan al-Shiddiqi, kitab Dalil al-Falihin li-Thuruq Riyadh al-Shalihin, 3/124).

Abu Usman az-Zahid mengatakan: "Nasihatilah para penguasa, perbanyakanlah doa untuk mereka agar mereka melakukan kebaikan dan kebenaran dalam beramal dan menjalankan hukum. Sesungguhnya jika mereka baik, maka akan baiklah rakyat. Hati2lah kamu! Jangan sampai kamu mendoakan keburukan atau melaknat mereka, kerana yg demikian hanya akan menambah kerusakan keadaan orang2 Islam. Tetapi mintakanlah ampunan kepada Allah untuk penguasa (pemerintah dan pemimpin), semoga mereka meninggalkan perbuatan yg tidak baik, kemudian dihilangkanlah musibah dari kaum Muslimin”.
(kitab Al-Jamii Li Syu’abil Iman. 13/99. Al-Baihaqi. Cetakan Dar as-Salafiyah).

Dengan demikian, Islam mengajarkan untuk tetap bersikap santun dan taat terhadap pemimpin. Karena seorang pemimpin itu merupakan representasi dari rakyat atau masyarakat yg memilihnya. Jika masyarakatnya baik maka kemungkinan besar pemimpinnya juga baik begitu juga sebaliknya. Karena itu, islam melarang untuk menghujat dan menghina pemimpin meski Ia pemimpin yg zalim karena hal tersebut bisa mengindikasikan dirinya yg juga zalim.

Yang perlu dilakukan ketika mendapati pemimpin zalim adalah menasehati dan bersabar atasnya dgn cara terus mendoaknnya supaya menjadi baik.

Wallahu A’lam Bisshowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar