Minggu, 14 Oktober 2018

Ada Dua Cara Orang Membedakan Pendapat yang Benar Dari yang Salah

Ada dua cara orang membedakan pendapat yang benar dari yang salah: (1) cara awam dan (2) cara akademis. Cara awam biasanya berpusat pada SIAPA yang menyampaikan pendapat, sementara cara yang akademis menekankan pentingnya APA yang disampaikan. Dalam cara yang pertama, apapun yang dikemukakan oleh si empunya pemikran tidaklah penting. Asal pemikiran tersebut disampaikan oleh orang yang dipercaya oleh orang awam tersebut, ia akan menerima apapun yang dikemukakannya. Sebaliknya, nggak penting pendapatnya apa, asal disampaikan oleh orang yang dianggap musuh oleh si orang awam, ia akan menolaknya.

Maka 'strategi' awam untuk menolak pendapat seseorang adalah dengan memberikan label atau stigma kepada seseorang yang dianggap salah pendapatnya. Misalnya cap Syiah, Wahhabi, liberal, atau cap apapun yang dianggap punya konotasi negatif. Dibikinlah 'daftar' orang-orang yang dicap Syiah atau liberal, misalnya. Tindakan yang diharapkan dari massa awam yang dianggap nggak tahu apa-apa dan mudah terpikat oleh gagasan-gagasan yang salah, adalah menghindar dari buku-buku atau ceramah-ceramah yang disampaikan oleh para pemikir yang dianggap 'berbahaya' tersebut.

Cara akademis nggak seperti itu. Meminjam tamsil al-Ghazali dalam al-Munqidz min adh-Dhalal, cara ini membutuhkan tindakan "menerjunkan diri ke dalam samudera pengetahuan." Ia menuntut kita untuk mencari kebenaran dalam segala macam ilmu lalu melakukan penyaringan mana yang benar dan mana yang salah dalam centang perenang aliran pemikiran tersebut. Hasilnya adalah kita bisa mengetahui mana yang benar dan mana yang salah dalam pemikiran seseorang.

Tidak semua orang bisa menempuh jalan akademis ini. Tapi ganjaran yang akan didapatkan oleh mereka yang sudi dan cakap untuk melakukannya lumayan juga. Mereka bisa menemukan kebenaran "di manapun," bahkan yang keluar dari dubur ayam sekalipun. Meminjam tamsil al-Ghazali lagi, orang yang berada di maqam ini laksana pawang ular yang enteng saja ketika berinteraksi dengan ular berbisa. Malah, ia bukan cuma bisa menangkal racun ular, tapi juga bisa membikin obat yang bermanfaat dari bisa ular yang mematikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar