Jumat, 14 Agustus 2020

Jangan Lupakan Guru Ngajimu

Jika saat ini kita sudah mahir mengaji, jangan lupa, pasti ada guru yg pertama kali mengajarkan kita A Ba Ta Tsa. Mungkin sudah kita lupakan, mungkin juga sebagian dari kita masih mengingatnya. Banyak kenangan dan manfaat dari guru2 kita.

Mungkin guru ngaji kita seorang ustadz yg sederhana, tidak rupawan, tidak ahli ceramahan, tidak dapat gajian, tidak punya gelar pendidikan, tidak dikenal banyak orang, tidak pernah tampil di tv, medsos, radio dan koran, dan mungkin penampilannya kampungan…

Tapi ingatlah 8 jasa2 luar biasa guru ngaji kita dibawah ini yg tidak bisa dinilai dengan apapun..

1. Jika iman adalah jalan keselamatan, ketenangan dan kebahagia dunia akhirat. maka ingat, guru ngaji kita lah yg menanamkan iman pada kita.

2. Jika isi otak, hati dan jiwa manusia lebih utama daripada isi perut manusia. Maka ingat, guru kitalah yg telah mengisi ilmu dan ruhiyah otak, hati dan jiwa kita.

3. Jika surga adalah ukuran suksesnya manusia. Maka ingat, guru kitalah yg gigih mengarahkan kita ke jalan surga

4.Jika orangtua hanya menyuruh kita beribadah, maka gurulah yg mengajarkan kita segala macam ibadah

5. Jika Al-Qur’an adalah pedoman hidup kita, lezat membacanya, manfaat mengamalkannya. Maka ingat, guru kitalah yg dulu susah payah mengajarkannya.

6. Jika dekat dgn Allah adalah sebaik2nya keadaan, maka ingat, guru kitalah yg mendekatkan kita kepadaNYA

7. Jika sekarang kita mensyukuri kesholehan diri, pasangan dan keturunan. Maka ingat, guru kitalah yg menjadi asbab kesholehan kita

8. Jika karena akhlak kita orang2 menyukai kita, banyak teman, banyak saudara dimudahkan segala perkara. Maka ingat guru kitalah yg mengajarkan akhlak mulia kita.

Dengan suasana yg penuh khidmat ini……mari kita berdoa semoga guru2 kita husnul khatimah..

📸 Maqom guru ngaji pertamaku ketika masih TK dan SD, Kyai MOCHAMAD ZAINAL SHODIQ (MBAH ZAINAL), enam tahun belajar ngaji kepada beliau mulai dasar hingga Al-Qur'an, buku ngaji dulu pakai buku Turutan (Belajar Alif-alifan dan Juz Amma),  Metode Ngaji Al-Baghdadiyah. Lulus SD pamitan saya meneruskan ke Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang, kemudian ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Sejak itu tiada pernah lupa setelah sholat mendoakan dan kirim hadiah Fatihah untuk beliau, jika liburan pondok, selalu berziarah ke makam beliau, hingga sekarang hampir setiap Kamis sore menziarahi maqam beliau .. semoga tetap istiqamah..

Beliau sangat disiplin dalam mengajar ngaji, jika nakal atau lelet ngajinya maka tangan ini dipukul dgn tongkat penjalin, yg kata beliau "ngusir setan males". Sangat telaten mengajari kami semua tentang baca tulis Al-Qur'an dan arab pegon, tajwid, shifatul huruf, makhorijul huruf, dzikiran, sholawatan, tahlilan, manaqiban, burdahan, hafalan bersama surat2 pendek, sholat berjamaah, praktek ibadah, setiap Kamis sore diajak beliau bersih2 makam dan ziarah. Hingga beliau wafat dalam usia tua tetap konsisten mengajar Al-Qur'an. Waktu itu tahun 80-an, hampir anak2 se desa menjadi santri beliau...

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

“Ya Allah, ampunilah guru2 kami dan orang yg telah mengajar kami. Sayangilah mereka, muliakanlah mereka dgn keridhaan-Mu yg agung, di tempat yg disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang.”

اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَيْبَ مُعَلِّمِي عَنِّي وَلَا تُذْهِبْ بَرَكَةَ عِلْمِهِ مِنِّي

“Ya Allah, tutupilah aib guruku dariku, dan jangan Engkau hilangkan berkah ilmunya dariku.”

اللَّهُمَّ عَبْدُك رُدَّ عَلَيْك، فَارْأَفْ بِهِ وَارْحَمْهُ، اللَّهُمَّ جَافِ الأَرْضَ عَنْ جَنْبَيْهِ وَافْتَحْ أَبْوَابَ السَّمَاءِ لِرُوحِهِ، وَتَقَبَّلْهُ مِنْك بِقَبُولٍ حَسَنٍ، اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَضَاعِفْ لَهُ فِي إحْسَانِهِ، وَإِنْ كَانَ مُسِيئًا فَتَجَاوَزْ عَن سَيِّئَاتِهِ

“Ya Allah hamba-Mu ini telah dikembalikan kepada-Mu, maka kasihilah ia dan rahmatilah ia, Ya Allah jauhkanlah bumi dari sisinya, dan bukakanlah pintu2 langit untuk ruhnya, dan terimalah ia di sisi-Mu dgn penerimaan yg baik. Ya Allah jika ia melakukan kebaikan maka lipat gandakanlah kebaikannya, dan jika ia melakukan keburukan maka abaikanlah keburukannya” (doa ini termaktub dlm kitab Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, Abdullah bin Muhammad bin Al-Qadli Abu Syaibah Ibrahim bin ‘Utsman bin Kuwasta, Meninggal 2 Agustus 849 M di Kufah Irak)

أطال الله بقاءهم في صحة وعافية وسلامة وأعاد علينا من بركاتهم وأسرارهم وعلومهم في الدارين آمين يا رب العالمين بجاه سيد المرسلين محمد صلى الله عليه وآله وسلم

رحم الله عبد الله بافضل رحمة واسعة  اللهم اجعلنا من محبي العلماء الصالحين

Lahumul faatihah..

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ،  الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ، إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ، اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ، صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ. أمين


Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar